Pemimpin Junta Myanmar Bertemu Putin di Rusia, Bahas Apa?

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Panglima junta militer Myanmar Min Aung Hlaing bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Selasa (4/3).

Kedua pemimpin negara membahas sejumlah kerja sama di tengah isolasi dan sanksi dari negara-negara Barat.

Dilansir dari Reuters, Putin pada kesempatan itu berterima kasih kepada Min Aung Hlaing karena telah menghadiahkan enam bayi gajah kepada Moskow. Ia juga menyampaikan perdagangan bilateral antara Rusia dan Myanmar pada tahun lalu mencatat pertumbuhan sebesar 40 persen.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Hubungan antara negara kita memang berkembang dengan mantap,” kata Putin, seperti dikutip Reuters.





Rusia adalah salah satu pendukung utama dan pemasok senjata bagi Myanmar. Jet tempur buatan Rusia digunakan junta militer dalam serangan di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh kelompok etnis minoritas pro-demokrasi.

Dalam pertemuan itu, Putin dan Min Aung Hlaing menandatangani sejumlah kesepakatan, di antaranya mengenai pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) skala kecil di Myanmar. Rosatom, perusahaan tenaga nuklir milik Rusia, menyatakan PLTN tersebut akan memiliki kapasitas 100 megawatt dengan kemungkinan akan ditingkatkan tiga kali lipat.

Putin juga mengumumkan bahwa unit militer dari Myanmar akan terlibat dalam parade militer di Moskow pada 9 Mei, yang menandai peringatan 80 tahun kemenangan Perang Dunia Kedua atas Nazi Jerman. Min Aung Hlaing juga akan hadir pada saat itu.

Junta Myanmar sedang dilanda konflik internal, dengan kondisi ekonomi yang terus tak stabil serta kelaparan di mana-mana. Sepertiga dari 55 juta warga negara itu membutuhkan bantuan.

READ  Hamas Sebut Sikap Mencla-mencle Israel Bahayakan Gencatan Senjata Gaza

Rusia adalah salah satu negara pertama yang mendukung junta usai militer melakukan kudeta pada 2021 lalu. Kudeta yang menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi tersebut dikecam di seluruh dunia karena menggunakan kekuatan yang mematikan.

Myanmar pun diisolasi dan dijatuhi berbagai sanksi oleh negara-negara Barat.

Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengatakan ada prospek yang baik untuk memperluas kerja sama dengan Myanmar di bidang-bidang seperti pertanian, energi nuklir, transportasi dan infrastruktur.

“Meskipun ada sanksi tidak sah terhadap Rusia dan Myanmar, kerja sama perdagangan dan ekonomi kami berkembang dengan sukses, dan perdagangan bersama terus bertumbuh,” kata Mishustin, menurut kantor berita Interfax.

Menurut Mishustin, perusahaan-perusahaan Rusia berencana berinvestasi di zona ekonomi khusus Myanmar di Dawei.

Proyek Dawei yang telah lama mandek di Laut Andaman dimaksudkan menjadi pusat utama bagi industri, teknologi, dan transportasi.

(rds/blq)


[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250305082543-106-1205152/pemimpin-junta-myanmar-bertemu-putin-di-rusia-bahas-apa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *