Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Tim investigasi gabungan mengerahkan sekitar 1.000 personel saat menangkap Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol, hari ini, Rabu (15/1).
Pengerahan pasukan besar-besaran ini dilakukan untuk menghadapi sekitar 6.500 pendukung Yoon yang sudah bersiaga di sekitar kediamannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyidik Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) Korsel tiba saat pagi. Kemudian pada 10.33 waktu setempat mereka berhasil menahan Yoon.
“Untuk mencegah insiden yang tak diinginkan dan penuh kekerasan, saya memutuskan untuk menghadap CIO meskipun saya yakin penyelidikan itu ilegal,” kata Yoon dalam video sebelum ditangkap, dikutip Yonhap.
Tim penyidik lalu membawa Yoon ke kantor CIO di Gwacheon untuk diinterogasi lebih lanjut soal tuduhan pemberontakan imbas darurat militer pada 3 Desember.
Saat itu, Yoon dituduh mengirim pasukan ke Majelis Nasional untuk menghalangi parlemen masuk ke gedung dan membatalkan deklarasi darurat militer.
Setelah pemeriksaan, penyidik punya waktu 48 jam untuk mengeluarkan surat penangkapan secara resmi.
Dia diperkirakan akan ditahan di Pusat Penahanan Seoul di Uiwang, dekat kantor CIO, usai diinterogasi.
Penangkapan ini terjadi usai CIO gagal menjemput paksa Yoon pada dua pekan lalu. Saat itu, hanya ada 150 tim investigasi dan polisi mendatangi rumah presiden tersebut.
Dengan jumlah yang sedikit saat itu tim harus menghadapi 200 personel pasukan pengamanan presiden (Paspampres) dan ribuan pendukung Yoon, demikian dikutip Korea Herald.
(isa/bac)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250115120528-113-1187399/penangkapan-presiden-korsel-yoon-kerahkan-1000-personel-kepolisian