Makassar, CNN Indonesia —
Massa pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto mengepung kantor Kecamatan Kelara yang tengah melakukan proses rekapitulasi suara Pilkada 2024.
Mereka menuntut proses rekapitulasi dihentikan karena menilai penghitungan suara telah merugikan paslon yang mereka dukung.
“Iya masih (ada massa). Masih sebatas tuntutan untuk menghentikan perekapan,” kata Plt Humas Polres Jeneponto, Iptu Uji Mughni kepada CNNIndonesia.com, Minggu (1/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat massa berkumpul di sekitar kantor Kecamatan Kelara, Ketua KPU Jeneponto, Asming Syarif tiba di lokasi hingga nyaris dikepung massa pendukung paslon kepala daerah yang merasa dirugikan. Sehingga diamankan oleh petugas kepolisian ke dalam kantor Camat Kelara.
Uji menepis kabar Ketua KPU Jeneponto nyaris diamuk massa pendukung paslon Bupati dan Wakil Bupati yang berkumpul di kantor kecamatan Kelara.
“Tidak ada itu, saya di lokasi,” ujarnya.
Massa pendukung paslon hingga saat ini masih berkumpul di sekitar kantor Kecamatan Kelara, sementara proses rekapitulasi tetap berjalan dengan pengawalan petugas kepolisian yang bersenjata lengkap.
“Tetap berjalan, untuk sementara istirahat untuk sholat,” pungkasnya.
Kehadiran massa pendukung paslon Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto di kantor Kecamatan Kelara setelah warga mendapati seorang petugas KPPS TPS 02, Kelurahan Tolo’ Kota, Kecamatan Kelara mendatangi daftar kehadiran seratus lebih wajib pilih.
(mir/gil)
