Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Platform media sosial Xiaohongshu atau RedNote kebanjiran pengungsi dari TikTok. Beberapa pengguna menceritakan pengalaman lucu mereka terkena sensor konten standar Negeri Tirai Bambu.
Pengguna baru, yang kerap menyebut dirinya sebagai “pengungsi TikTok”, menjadi tantangan baru bagi aplikasi RedNote. Pasalnya, aplikasi ini harus menyeimbangkan antara memenuhi peraturan moderasi konten yang ketat di China dan memberikan pengalaman positif bagi para mereka yang tidak bisa berbahasa Mandarin.
Banyak yang mendapatkan pengalaman baik di platform ini, di antaranya Heather Roberts, seorang artis Amerika dengan lebih dari 32.000 pengikut di TikTok. Roberts mengatakan ia senang menggunakan RedNote karena “semua orang sangat baik, sangat ramah.”
“Kami mendapati bahwa orang-orang Mandarin tidak jauh berbeda dengan kami. Ini benar-benar menyatukan kita. Ini adalah hal yang indah – sungguh indah,” katanya, dikutip dari CNN.
Namun ada juga beberapa pengguna yang mengungkap rasa frustrasi atas aturan penyensoran di platform tersebut, yang jauh melampaui apa yang biasa mereka rasakan.
Moderasi di platform ini bukan hanya pada konten kekerasan, ujaran kebencian, atau pornografi. Internet di China terkenal dengan penyensoran terhadap hal-hal yang dianggap sensitif, baik secara politik maupun dalam konteks sosial.
Sebagai contoh, seorang pengguna Amerika Serikat, yang mengidentifikasi dirinya sebagai “non-biner” di RedNote, disensor setelah mempublikasikan sebuah postingan pada Selasa (14/1) yang menanyakan apakah platform tersebut menerima kaum gay. Unggahan tersebut dihapus oleh platform beberapa jam setelah diunggah.
Keesokan harinya, ia mengunggah postingan baru yang mengatakan bahwa ia akan keluar dari platform karena keputusan tersebut, tetapi segera mendapat komentar homofobia, dengan beberapa pengguna menuduh mereka melakukan pemaksaan budaya.
Dalam unggahan terpisah, seorang pengguna pria mengungkap rasa frustasinya setelah RedNote menyensor foto bagian atas tubuhnya.
“Mengapa saya tidak bisa memposting foto kebugaran dan perut saya?” tanyanya, seraya menambahkan bahwa ia tidak pernah mengalami masalah seperti ini di TikTok dan Instagram.
Seorang pengguna asal China menyarankan ia mencoba menutupi puting susunya, karena platform media sosial di China pada umumnya memberlakukan larangan untuk menampilkan puting susu jika dianggap sebagai sesuatu yang berbau seksual.
Ketika ditanya apakah China akan meningkatkan tinjauan terhadap konten yang diunggah oleh pengguna di luar negeri, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Beijing menyebut penggunaan media sosial sebagai “pilihan pribadi.”
“China selalu mendukung dan mendorong penguatan pertukaran antar manusia dan budaya dengan negara-negara lain untuk mempromosikan hubungan antar manusia,” ujar Juru Bicara Kemenlu China, Guo Jiakun pada Rabu (15/1).
Sejak awal pekan ini, RedNote telah melonjak ke posisi teratas di App Store AS. Meskipun RedNote merupakan salah satu platform media sosial terbesar di China dengan 300 juta pengguna, namun hingga saat ini RedNote belum terlalu dikenal di luar negara berbahasa Mandarin.
Perusahaan ini lantas berjuang untuk menemukan cara untuk memoderasi konten berbahasa Inggris dan membangun alat penerjemahan bahasa Inggris-Mandarin, salah satunya dengan mencari staf yang khusus mengurus konten berbahasa Inggris.
(lom/fea)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250117151749-192-1188368/pengalaman-lucu-imigran-tiktok-di-rednote-kena-sensor-standar-china