Penjelasan BMKG soal Fenomena Hujan Jelly di Gorontalo Utara

Berita, Teknologi11 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan penyebab fenomena hujan jelly yang terjadi di Desa Leyao, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo yang viral di media sosial baru-baru ini.

Fenomena hujan berbentuk seperti butiran jelly menghebohkan warga di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara, Gorontalo, Sabtu (15/2).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga setempat Ewan Saputra mengatakan bersama warga lainnya kaget dengan peristiwa alam yang terjadi di Dusun Ato Atas Desa Leyao sekitar pukul 20.00 WITA.

Fenomena itu baru disadari warga setelah beberapa saat hujan turun, sebab yang justru nampak di permukaan tanah adalah butiran jelly atau seperti agar-agar yang memenuhi pekarangan rumah dan jalan.





Beberapa warga yang mengamati peristiwa itu merekam momen tersebut karena merasa baru pertama kali melihat kejadian itu.

“Ada yang sibuk mengambil wadah untuk menampung hujan jelly, sebagian warga memilih mengabadikan momen yang tidak pernah terjadi di desa tersebut,” katanya.

Hujan jelly di desa itu terjadi sekitar 30 menit dan warga merasakan hujan yang turun cukup deras. Butirannya terasa lembut seperti agar-agar namun warga memilih menghindar agar tidak terkena langsung.

“Belum diketahui apakah butiran jelly memenuhi seluruh desa atau hanya terjadi di satu lokasi di dusun tersebut, mengingat peristiwa langka ini terjadi malam hari,” katanya.

Koordinator Data dan Informasi BMKG Gorontalo, Roni Ridwan Bandani, dalam keterangan resminya mengatakan ada tiga faktor penyebab terjadi fenomena tersebut.

1. Faktor proses biologis

Hujan jelly seringkali disebabkan oleh hewan laut kecil seperti ubur-ubur atau plankton yang terangkat ke atmosfer oleh badai atau angin kencang. Partikel gelatin dari organisme-organisme ini bisa jatuh bersama dengan hujan.

READ  Israel Bom Gaza saat Sepakat Gencatan, 27 Tewas Termasuk Anak-anak

2. Fenomena Meteorologi

Angin yang sangat kuat bisa mengangkat bahan-bahan dari permukaan laut atau kolam, yang kemudian terbawa ke atmosfer dan turun kembali sebagai hujan ketika kondisi memungkinkan.

3. Pencemaran atau Limbah

Beberapa kasus hujan jelly bisa juga terkait dengan limbah industri atau pencemaran air, yang menghasilkan bahan-bahan gelatin atau mirip jelly, meskipun hal ini sangat jarang dan lebih mengarah ke fenomena yang merusak lingkungan.

Meski demikian, kata Roni untuk mengetahui lebih pasti penyebab kejadian fenomena alam tersebut dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

“Penyebab pastinya dibutuhkan penelitian lebih lanjut,” kata Roni, Minggu (16/2).

(mir/rds)


[Gambas:Video CNN]


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250217010037-641-1198960/viral-fenomena-hujan-jelly-di-gorontalo-apa-kata-bmkg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *