Peringatan Serentak 20 Tahun Tsunami 2004 di Berbagai Negara Asia

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Warga Asia secara serentak mengenang 220.000 orang yang meninggal dunia 20 tahun lalu ketika tsunami menghancurkan wilayah pesisir di sekitar Samudera Hindia. Salah satu bencana alam paling dahsyat dalam sejarah manusia itu juga termasuk mengguncang wilayah Indonesia.

Gempa bumi berkekuatan 9,1 di ujung barat Indonesia pada tanggal 26 Desember 2004 menimbulkan serangkaian gelombang setinggi 30 meter (98 kaki) yang menghantam garis pantai 14 negara dari Indonesia hingga, India, Thailand, dan Somalia.

Di Provinsi Aceh, Indonesia, di mana lebih dari 100.000 orang tewas, warga mengenang sirene yang berbunyi di Masjid Agung Baiturrahman untuk memulai serangkaian peringatan tsunami.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya pikir itu adalah hari kiamat,” kenang Hasnawati, seorang guru berusia 54 tahun saat diwawancara AFP di sebuah masjid di Indonesia yang rusak akibat tsunami, Kamis (26/12).

“Pada suatu Minggu pagi saat kami sekeluarga sedang tertawa bersama, tiba-tiba terjadi bencana dan semuanya musnah. Saya tidak bisa menggambarkannya dengan kata-kata,” tambahnya.

Di kuburan massal Siron di Aceh, tempat sekitar 46.000 orang dimakamkan, para kerabat tampak membacakan doa. Salah satunya, Khyanisa, seorang ibu rumah tangga Indonesia berusia 59 tahun yang kehilangan ibu dan putrinya.

“Saya terus menyebut nama Tuhan. Ada saat di mana saya menyadari mereka telah pergi. Saya merasakan dada saya sakit, saya menjerit,” ungkap Khyanisa.

Sementara di Thailand, di mana setengah dari 5.000 orang yang tewas adalah wisatawan asing, peringatan dua dekade tsunami dimulai sejak dini di Ban Nam Khem. Desa yang paling parah terkena dampaknya.

READ  Menlu Sebut Prabowo Presiden RI Pertama yang Kunjungi Peru

Kerabat yang menangis meletakkan bunga dan karangan bunga di dinding melengkung berbentuk gelombang tsunami dengan plakat bertuliskan nama korban. Napaporn Pakawan (55), kehilangan kakak perempuan dan keponakannya dalam tragedi tersebut.

“Saya merasa cemas. Saya datang ke sini setiap tahun,” katanya kepada AFP.

“Waktu berlalu tetapi waktu berjalan lambat dalam pikiran kita.”

Setelah upacara antaragama, Francesca Ermini, 55, seorang penyintas asal Italia, berterima kasih kepada para sukarelawan karena telah menyelamatkan nyawanya.

“Saya pikir kita semua (yang selamat), ketika memikirkan Anda, membuat kami merasa sangat penuh harapan,” katanya.

Sementara di Sri Lanka, di mana lebih dari 35.000 orang tewas, para penyintas dan kerabat berkumpul untuk mengenang sekitar 1.000 korban yang meninggal ketika gelombang menggelincirkan kereta api.

Para pelayat menaiki Ocean Queen Express yang telah dipugar dan menuju ke Peraliya — tempat persisnya kereta tersebut ‘dicabut’ dari relnya, sekitar 90 kilometer (56 mil) selatan Kolombo.

Sebuah upacara keagamaan singkat diadakan dengan keluarga korban meninggal di sana. Sementara upacara agama Budha, Hindu, Kristen dan Muslim juga diselenggarakan untuk memperingati para korban di seluruh negara kepulauan Asia Selatan.

Hampir 300 orang tewas hingga Somalia, serta lebih dari 100 orang di Maladewa dan puluhan orang di Malaysia dan Myanmar.

Dorothy Wilkinson, seorang wanita Inggris berusia 56 tahun yang kehilangan pasangannya dan orang tuanya akibat tsunami di Thailand, mengatakan peringatan tersebut adalah saat untuk mengenang mereka yang meninggal.

“Saya senang bisa datang… sedikit sedih. Ini merayakan hidup mereka,” pungkas Wilkinson.

(tim/DAL)


[Gambas:Video CNN]


READ  George Anak Bos Roti Usai Ditangkap Aniaya Karyawan: Saya Khilaf

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20241226170849-113-1181194/peringatan-serentak-20-tahun-tsunami-2004-di-berbagai-negara-asia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *