PKS Anggap Biasa Keok di Jakarta-Depok: PDIP Kalah di Jateng

Berita, Nasional71 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60




Jakarta, CNN Indonesia

Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri merespons kekalahan jagoan usungan PKS di Pilkada Jakarta, Jawa Barat, dan Depok. Menurutnya, hal itu biasa saja lantaran kekuasaan tak ada yang abadi.

“Biasa saja. Yang namanya kekuasaan itu memang dipergilirkan. Tak ada kekuasaan yang abadi,” kata Mabruri kepada CNNIndonesia.com, Kamis (28/11).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mabruri mengatakan tak cuma PKS yang mengalami kekalahan di wilayah-wilayah yang selama ini jadi kekuatan mereka. Ia menyebut PDIP juga mengalami kekalahan di Jawa Tengah pada Pilkada Serentak 2024.

“PDIP juga kalah di Jateng dan Solo. Jadi yang namanya pilkada, ya pasti ada yang kalah dan menang,” ujarnya.

Namun, kata dia, PKS akan melakukan evaluasi internal terkait hasil Pilkada 2024, khususnya di tiga wilayah tersebut. “Kan siklus biasa ini. Kontestasi-evaluasi-konsolidasi. Hal yang rutin di partai politik,” kata dia.

Diberitakan, para jagoan PKS yang diusung di Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kota Depok menelan kekalahan berdasarkan hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei.

Di Jakarta, berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Ridwan Kamil dan Suswono keok melawan Pramono Anung-Rano Karno.

Suswono merupakan kader senior PKS yang pernah menjabat jadi Menteri Pertanian di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kemudian di Depok, pasangan calon Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq yang diusung PKS dan Golkar juga tumbang berdasarkan quick count lembaga survei. Mereka kalah dari rivalnya, Supian Suri-Chandra Rahmansyah.

Demikian pula di Jawa Barat. Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang maju jadi calon gubernur kalah dari Dedi Mulyadi. Syaikhu maju bersama putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie.

(rzr/tsa)

[Gambas:Video CNN]





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *