Presiden Baru Suriah Temui Dubes China Usai Kejatuhan Assad

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Presiden baru Suriah Ahmed Al Sharaa bertemu dengan Duta Besar China untuk Damaskus, Shi Hongwei. Ini merupakan pertemuan publik pertama antara kedua negara sejak penggulingan Bashar Al Assad,

Pertemuan ini menjadi momen bersejarah, karena selama ini China dianggap mendukung Assad, dan kedutaan besar mereka di Damaskus jadi korban penjarahan usai kejatuhan Assad.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pemimpin baru Suriah turut menempatkan beberapa pejuang asing, termasuk etnis Uighur, yang selama ini ditindas oleh China, meski Beijing kerap menolak tuduhan tersebut.





Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, melaporkan pertemuan Sharaa dengan Duta Besar Shi Hongwei, namun tidak memberikan rincian tentang apa yang dibicarakan keduanya.

Keputusan untuk memberikan peran resmi, beberapa di tingkat senior, kepada beberapa militan Islamis dapat mengkhawatirkan pemerintah asing dan warga Suriah yang takut akan niat pemerintahan baru, meskipun mereka berjanji untuk tidak mengekspor revolusi Islam dan memerintah dengan toleransi terhadap kelompok-kelompok minoritas yang besar di Suriah.

Melansir Reuters, pada tahun 2015, pihak berwenang China mengatakan bahwa banyak orang Uighur yang telah melarikan diri ke Turki melalui Asia Tenggara berencana untuk berjihad kembali ke China, dengan mengatakan bahwa beberapa di antaranya terlibat dalam “kegiatan terorisme”.

Presiden China Xi Jinping telah bersumpah untuk mendukung Assad dari campur tangan pihak luar. Dia menawarkan pemimpin veteran Suriah itu sebuah jeda langka dari isolasi internasional selama bertahun-tahun sejak dimulainya perang saudara Suriah pada tahun 2011 ketika dia memberikan sambutan hangat kepadanya dan istrinya saat berkunjung ke China pada tahun 2023.

READ  16 Juta Keluarga Bakal Terima Bantuan Pangan Mulai Januari

Assad digulingkan setahun kemudian dalam sebuah serangan cepat oleh koalisi pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang dipimpin oleh Syiah, yang merupakan mantan afiliasi Al Qaeda, yang mengakhiri 54 tahun kekuasaan keluarga Assad.

Ahmed Al Sharaa baru-baru ini ditetapkan sebagai presiden transisi Suriah, setelah Bashar Al Assad digulingkan dari pemerintahan dan kabur ke Rusia.

Al Sharaa diberi wewenang untuk membentuk dewan legislatif sementara selama masa transisi. Dia akan melaksanakan masa tugas sampai konstitusi baru diadopsi.

Pengumuman itu disampaikan juru bicara sektor militer di pemerintahan de facto baru Suriah, Hassan Abdel Ghani. Selain dewan legislatif, presiden transisi juga bakal membubarkan faksi-faksi bersenjata di negara tersebut.

(dmi/dmi)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://cnnindonesia.com/internasional/20250221234000-120-1201195/presiden-baru-suriah-temui-dubes-china-usai-kejatuhan-assad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *