Presiden Suriah Buka Suara Usai Bentrokan Massal Tewaskan 1.000 Orang

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa menyerukan persatuan dan perdamaian nasional pada hari Minggu (9/3), setelah ratusan orang bahkan seribu orang dilaporkan tewas di sepanjang pantai Mediterania negara itu dalam kekerasan terburuk sejak penggulingan Bashar Al Assad.

“Kita harus menjaga persatuan nasional (dan) perdamaian sipil sebisa mungkin dan, Insya Allah, kita akan dapat hidup bersama di negara ini,” kata Sharaa dari sebuah masjid di Damaskus, seperti dilansir AFP.

Lebih dari 1.000 orang meninggal dunia dalam bentrokan sengit selama dua hari di wilayah pesisir Suriah. Lembaga pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights pada Sabtu (8/3) mencatat korban jiwa meliputi 745 warga sipil, 125 anggota pasukan keamanan Suriah dan 148 anggota kelompok pendukung Bashar Al Assad, Alawite.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala observatorium, Rami Abdulrahman, mengatakan bentrokan yang terjadi di Jableh, Baniyas dan wilayah sekitarnya itu merupakan kekerasan terburuk dalam konflik sipil Suriah selama 13 tahun terakhir. Pasalnya, para korban termasuk perempuan dan anak-anak.

Kementerian Dalam Negeri Suriah mengatakan pada hari Minggu (9/3) bahwa pasukan pemerintah sedang melakukan “operasi penyisiran di Qadmous dan desa-desa sekitarnya” di provinsi Tartus untuk “mengejar sisa-sisa rezim yang digulingkan”.





Kantor berita Suriah SANA mengutip sumber Kementerian Pertahanan negara itu yang mengatakan bahwa ada bentrokan kekerasan yang sedang berlangsung di Tanita, desa Tartus lainnya.

READ  Atasi Masalah Iklim, Pakar Inggris Kembangkan Vaksin 'Kentut Sapi'

Seorang fotografer AFP di kota Latakia melaporkan sebuah konvoi militer memasuki lingkungan Bisnada untuk menggeledah rumah-rumah.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Suriah Hassan Abdul Ghani mengatakan pada hari Sabtu (8/3) bahwa pasukan keamanan telah “memaksakan kembali kendali” atas daerah-daerah yang telah diserang oleh para loyalis Assad.

Menteri Pendidikan Suriah Nazir Al Qadri mengumumkan bahwa sekolah akan tetap tutup pada hari Minggu (9/3) dan Senin (10/3) di Latakia dan Tartus, sementara SANA melaporkan pemadaman listrik di seluruh provinsi Latakia karena serangan terhadap jaringan listrik oleh para loyalis Assad.

Sumber kementerian pertahanan mengatakan kepada SANA bahwa pasukan telah memblokir jalan menuju pantai untuk mencegah “pelanggaran”, tanpa menyebutkan siapa yang melakukannya.

Direktur Keamanan Provinsi Latakia, Mustafa Kneifati mengatakan kepada kantor berita SANA: “Kami tidak akan membiarkan adanya hasutan atau penargetan terhadap komponen mana pun dari rakyat Suriah.”

(wiw)


[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250310030117-120-1206823/presiden-suriah-buka-suara-usai-bentrokan-massal-tewaskan-1000-orang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *