Profil Mahmoud Khalil, Ketua Demo Bela Palestina yang Ditahan Trump

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menahan ketua demo bela Palestina di Universitas Columbia AS, Mahmoud Khalil.

Kementerian Dalam Negeri AS menyatakan penangkapan Khalil dilakukan sebagai bentuk kepatuhan atas perintah eksekutif Trump yang melarang antisemit.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“[Tindakan ini] diambil untuk mendukung perintah eksekutif Presiden Trump yang melarang anti-semit, dan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri,” demikian pernyataan kementerian di X, Minggu (9/3).

Menurut Serikat Pekerja Pelajar Columbia, Khalil ditangkap petugas Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) pada Sabtu (8/3). Mereka pun membuat petisi untuk menuntut pembebasan Khalil.





Siapa Mahmoud Khalil?

Mahmoud Khalil adalah warga Palestina yang lulus dari Universitas Columbia, yang menjadi negosiator aksi demo bela Palestina dengan berkemah di kampus AS pada April 2024.

Aksi damai itu bertujuan mengecam pemerintahan Israel dan menuntut kampus untuk berhenti berhubungan dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang berafiliasi dengan Negeri Zionis.

Namun demikian, aksi tersebut berubah menjadi kekerasan setelah polisi AS membubarkan perkemahan di kampus dan menangkap ratusan mahasiswa dan warga lain yang berdemo.

Dilansir dari Newsweek, Khalil menyelesaikan pascasarjananya di Sekolah Urusan Internasional dan Publik (SIPA) Columbia pada Desember 2024.

Sebelum kuliah di Columbia, ia menerima gelar Bachelor of Science dalam ilmu komputer dari Lebanon American University, menurut Society for International Development (SID).

READ  Tim Transisi Bakal Minta Pendapat Para Mantan Gubernur

Laman SID juga menyatakan Khalil sempat bekerja untuk Kantor Suriah di Kedutaan Besar Inggris di Beirut dan Jusoor, sebuah organisasi nirlaba pendidikan Suriah-Amerika.

Tahun lalu, saat menjadi mahasiswa di Columbia, ia bertugas sebagai negosiator bagi para demonstran pro-Palestina dan administrasi universitas terkait perkemahan tenda. Ia adalah anggota kelompok Divestasi Apartheid Universitas Columbia.

Sebelum ditangkap, Khalil sempat mengatakan kepada Associated Press (AP) pekan lalu bahwa dirinya dihadapkan pada 13 tuduhan, yang kebanyakan merupakan unggahan media sosial yang tak berkaitan dengannya.

Khalil salah satunya dituduh menyelenggarakan sebuah acara yang mengagungkan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Khalil merupakan pemegang green card dan penduduk tetap yang sah. Istrinya adalah warga negara AS dan sedang mengandung delapan bulan.

(blq/dna)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250310172248-134-1207189/profil-mahmoud-khalil-ketua-demo-bela-palestina-yang-ditahan-trump

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *