Proyek Pengganti LPG ala Jokowi Dilanjut, Prabowo Cari Investor Baru

Berita, Ekonomi70 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Proyek pengganti LPG yang digagas Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) bakal dilanjutkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Proyek yang dimaksud adalah gasifikasi batu bara menjadi gas dymetil eter (DME) untuk sebagai pengganti LPG. Proyek hilirisasi batu bara ini sempat mandek karena ditinggal investor.

Kini, Prabowo meminta agar proyek gasifikasi batu bara menjadi gas DME untuk menggantikan LPG berlanjut dengan mencari investor baru.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arahan itu disampaikan dalam rapat terbatas yang membahas soal proyek strategis nasional (PSN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Istana Kepresidenan pada Selasa lalu (26/11).

“Beliau (Prabowo) minta supaya DME dicarikan investor dan juga mitra teknologi,” ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat, dikutip Detikfinance, Kamis (28/11).

Menurutnya, Prabowo meminta semua proyek ketahanan energi dijadikan prioritas untuk digarap lebih cepat. Selain proyek gasifikasi batu bara, ada juga pembangunan pabrik metanol di Bojonegoro, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Proyek gasifikasi batu bara menjadi DME digarap oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Awalnya, PTBA bekerja sama dengan Air Product, perusahaan asal Amerika Serikat (AS). Di tengah jalan, Air Products mundur karena memilih untuk mengembangkan blue hydrogen.

Padahal proyek itu sudah sempat diresmikan pembangunan awalnya atau groundbreaking di masa kepemimpinan Jokowi. Kini kabarnya Indonesia membidik perusahaan asal China untuk diajak kerja sama mengembangkan DME.

Di masa pemerintahan Jokowi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengklaim ada pihak yang menjegal Indonesia untuk menggarap proyek pengganti LPG.

Menurut Bahlil, penjegalan itu terjadi sebelum dirinya dipindahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Kementerian Investasi/BKPM ke Kementerian ESDM. Ia mengklaim ini juga berlangsung sebelum dirinya terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar.

Bahlil menyebut Jokowi sudah melakukan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Muara Enim, Sumatra Selatan.

“Saya tahu ini ada mainan, di-intercept. Begitu saya masuk di menteri ESDM dan alhamdulillah saya jadi ketua umum Golkar, rasanya yang mencoba-coba intercept akan saya intercept balik. Demi kedaulatan bangsa dan negara tidak boleh kita main-main. Enggak boleh!” ungkapnya dalam kumparan Green Initiative Conference 2024 di Jakarta Pusat, Rabu (25/9).

Ia menegaskan hilirisasi adalah hal penting, termasuk dalam urusan batu bara. Terlebih, Indonesia saat ini masih menjadi importir gas.

Bahlil mencatat Indonesia mengimpor LPG sebanyak 6 juta ton per tahun. Oleh karena itu, proyek hilirisasi batu bara menjadi DME dianggap penting untuk menekan impor LPG.

Di lain sisi, Bahlil mengaku heran dengan marketing bahan mentah di Indonesia. Ia menegaskan Indonesia sebenarnya punya cadangan bahan mentah yang melimpah, begitu pula dengan energi baru terbarukan (EBT).

“Marketing dikuasai oleh luar (negara lain). Harga batu bara, harga nikel, harga timah ditentukan oleh negara lain. Saya ketika masuk ke menteri ESDM, saya bilang, ‘Kita yang bodoh atau mereka yang pintar?’,” tuturnya.

“Dan saya pastikan, untuk harga timah, harga batu bara, harga nikel ke depan harus ditentukan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Saya tidak mau bergantung kepada negara lain,” janji Bahlil.

Bahlil mengaku dirinya juga mendapat mandat dari Presiden Jokowi dan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto untuk membuat peta jalan energi ke depan, termasuk energi ramah lingkungan. Peta jalan ini juga mencakup penyediaan kendaraan listrik dan baterainya.

Bahkan, ia mengklaim proses konversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi motor listrik dan mobil listrik bisa menciptakan 1 juta lapangan kerja.

[Gambas:Video CNN]

(pta/pta)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20241128074937-85-1171471/proyek-pengganti-lpg-ala-jokowi-dilanjut-prabowo-cari-investor-baru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *