Puncak Musim Hujan Sejumlah Daerah Mundur ke Februari, Ini Alasannya

Berita, Teknologi48 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut ada beberapa wilayah yang mengalami perubahan puncak musim hujan dikarenakan awal musim yang mundur.

“Adanya perubahan puncak musim ini juga dikarenakan adanya perubahan awal musim yang lebih mundur dari model sebelumnya,” ujar BMKG dalam Laporan Pemutakhiran Prediksi Musim Hujan 2024/2025 di Indonesia edisi Desember 2024.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada prediksi musim hujan yang telah dimutakhirkan, wilayah Sumatera masih diprediksi mengalami puncak musim hujan pada Januari dan Februari. Perbedaan hanya pada 1 zona musim (ZOM) yang bergeser dari Januari ke Februari.

Sementara itu, di Jawa ada perubahan pada 9 ZOM yang semula diprediksi mengalami puncak musim hujan pada Januari (4 ZOM) dan Februari (5 ZOM), menjadi 5 ZOM pada Januari, 2 ZOM pada Februari, dan 2 ZOM pada Maret.

Di Bali dan Nusa Tenggara, puncak musim hujan di 2 ZOM diperkirakan bergeser dari sebelumnya pada Januari dan Februari, menjadi November dan Januari.

Di wilayah Sulawesi tidak terdapat perbedaan antara model Agustus dan November, dengan puncak musim hujan pada Desember 2024 hingga Januari 2025 dan Mei hingga Juni 2025.

Di Maluku dan Papua, model Agustus menunjukkan distribusi puncak musim didominasi oleh Desember 2024 (7 ZOM) dan Juni 2025 (7 ZOM). Prediksi terkini menyebut wilayah ini akan mengalami puncak musim hujan pada April hingga Agustus 2025.

“Pada model Agustus, sebagian besar ZOM diprediksi mengalami puncak musim yang sama dengan normalnya, terutama di wilayah Sumatera, Jawa, dan Maluku-Papua. Namun, hasil pemutakhiran terlihat perubahan distribusi di mana beberapa ZOM mengalami pergeseran menjadi maju atau mundur dari normalnya,” tulis BMKG dalam laporannya.

Lebih lanjut, hingga November 2024, indeks ENSO menunjukkan nilai -0,24, sedikit menghangat dari bulan sebelumnya, sementara IOD berada pada fase negatif (-0,56). Angin Monsun Asia mulai memasuki wilayah Indonesia.

BMKG menyebut suhu muka laut Indonesia relatif hangat. Sementar itu, La Nina lemah diprediksi dapat bertahan hingga MAM 2025, IOD menuju fase netral, dan suhu muka laut di Indonesia tetap netral hingga hangat.

Berdasarkan hasil pemodelan iklim pada November, BMKG memutakhirkan 38 ZOM (5%) prediksi musim hujan 2024/2025. Sementara itu, 661 ZOM (95 persen) tidak memutakhirkan prediksi, baik karena tidak memenuhi syarat pemutakhiran maupun karena tidak terdapat perbedaan signifikan antara hasil pemodelan Agustus 2024 dengan hasil pemodelan November 2024.

(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250109130753-641-1185396/puncak-musim-hujan-sejumlah-daerah-mundur-ke-februari-ini-alasannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *