Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Raja Yordania Abdullah II menolak usulan relokasi sebagian warga Gaza dan mengelola wilayah itu saat bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Selasa (11/2).
Abdullah II menegaskan kembali posisi Yordania terkait pengusiran warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza.
“Ini adalah posisi Arab yang bersatu. Membangun kembali Gaza tanpa memindahkan warga Palestina dan mengatasi situasi kemanusiaan yang harus menjadi prioritas semua orang,” kata dia di media sosial setelah bicara dengan Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdullah II juga memberi tahu Trump soal rencana Mesir terkait pembangunan kembali Gaza setelah agresi brutal Israel.
Mesir berusaha menyusun rekonstruksi Gaza secara komprehensif dengan tetap membiarkan warga Palestina hidup di tanah mereka.
Usulan Mesir kemudian akan dibahas dalam rapat darurat di Riyadh, Arab Saudi.
Di kesempatan tersebut, Raja Yordania juga menawarkan hal baru yang disambut baik presiden AS itu.
“Salah satu hal yang bisa kita lakukan saat ini adalah menerima 2.000 anak, anak penderita kanker yang dalam kondisi sakit. Itu mungkin,” kata Abdullah ke Trump di Ruang Oval, demikian dikutip AFP.
Trump lalu menjawab, “Itu isyarat yang sungguh indah.”
Trump menuai kecaman dunia saat mengumumkan Amerika Serikat akan mengambil alih Gaza. Dia membayangkan wilayah yang sudah hancur itu akan dibangun menjadi proyek kawasan elite Riviera Timur Tengah dengan mengusir warga Palestina.
Yordania merupakan sekutu AS di Timur Tengah. Mereka juga memiliki hubungan dengan Israel.
Sebelum pertemuan Abdullah II dan Trump berlangsung, AS sempat mengancam bakal menghentikan bantuan ke Yordania.
Setiap tahun, Yordania menerima sekitar $750 juta bantuan ekonomi dan $350 juta bantuan militer dari Amerika Serikat.
(isa/dna)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250212124033-120-1197379/raja-yordania-bertemu-trump-tolak-usulan-relokasi-warga-gaza