Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menuturkan tim tenaga medis Indonesia akan bertugas selama satu bulan membantu penanganan korban gempa bumi di Vanuatu yang terjadi beberapa waktu lalu.
Melalui pernyataan, Kepala BNPB, Suharyanto mengatakan sebanyak 15 orang tenaga medis Indonesia telah diterbangkan ke Vanuatu pada Jumat (27/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suharyanto menuturkan 15 tenaga medis ini dari Kementerian Kesehatan RI dan terdiri atas dokter spesialis (bedah, ortopedi, penyakit dalam, anastesi, dan emergensi medis), dokter umum, perawat, apoteker, dan ahli bidang logistik.
Para tenaga medis Indonesia ini nantinya bertugas selama satu bulan (Januari-Februari 2025). Mereka menggantikan tugas dari tim kesehatan darurat Australia yang saat ini sedang bertugas di Vanuatu dan akan berakhir pada 4 Januari 2025.
“Emergency medical team (EMT) dari Kementerian Kesehatan ini akan memberikan perawatan medis darurat serta suplai obat-obatan kepada warga terdampak yang membutuhkan perawatan di Vanuatu,” katanya.
Ia menambahkan kalau kondisi di lapangan masih membutuhkan tenaga medis, pemerintah Indonesia akan mempertimbangkan perpanjangan masa tugas mereka.
Hal ini menyusul status darurat yang ditetapkan oleh Vanuatu yang berlaku sejak 17-24 Desember 2024.
Status darurat itu diterapkan setelah Vanuatu diguncang gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,4 pada 18 Desember lalu.
Gempa itu mengakibatkan 80.000 jiwa terdampak, termasuk 14.104 anak dan 769 penyandang disabilitas.
Sebanyak 18 orang meninggal dunia dan 200 orang lainnya mengalami luka-luka imbas gempa bumi yang sempat memicu peringatan tsunami tersebut. Sementara itu, gempa juga menyebabkan setidaknya 947 orang mengungsi ke gereja serta rumah penduduk di Manples, Britano, Kaweriki, dan Kona.
Suharyanto menekankan bantuan Indonesia ke Vanuatu merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan dan persaudaraan antar-kedua negara, termasuk merupakan wujud komitmen Indonesia dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara, khususnya dalam bidang penanggulangan bencana di kawasan pasifik dan oseania.
(Antara/rds)
