Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Jumat bahwa drone atau pesawat nirawak Rusia telah menyerang penutup yang dibangun untuk menahan radiasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.
Meski begitu, Zelensky menambahkan bahwa tingkat radiasinya normal. Ukraina telah berulang kali memperingatkan sejak Rusia menginvasi bahwa serangan dan pertempuran di dekat pembangkit listrik tenaga nuklirnya yang besar berisiko memicu bencana potensial.
Kremlin sendiri membantah bahwa militernya menargetkan situs nuklir Ukraina di Chernobyl, sementara Uni Eropa mengatakan serangan itu “ceroboh” dan menunjukkan Rusia “tidak mencari perdamaian”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan itu dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump melakukan panggilan telepon dengan Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin awal minggu ini, mendesak Kyiv dan Moskow untuk segera menyetujui diakhirinya perang.
“Tadi malam, pesawat nirawak serang Rusia dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi menyerang penutup yang melindungi dunia dari radiasi di unit daya ke-4 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang hancur,” kata Zelensky dalam sebuah posting media sosial, seperti dilansir Gulf Today.
Ia mengatakan itu adalah bukti bahwa “Putin jelas tidak mempersiapkan negosiasi (damai), ia bersiap untuk terus menipu dunia”.
Rekaman CCTV yang diunggah oleh pemimpin Ukraina menunjukkan ledakan di sisi bangunan Chernobyl, dengan cap waktu 2.02 dini hari (0002 GMT).
Kremlin menyebut insiden itu sebagai “provokasi” yang dilancarkan oleh Kyiv. “Tidak ada pertanyaan tentang serangan apa pun terhadap lokasi infrastruktur nuklir tersebut,” kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov kepada wartawan.
“Dengan klaim apa pun, kasus ini adalah tidak sesuai dengan kenyataan. Militer Rusia tidak melakukan ini,” katanya, setelah menyatakan bahwa ia tidak memiliki “informasi pasti” tentang serangan yang dilaporkan di Chernobyl.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas sementara itu mengatakan serangan tersebut “jelas menunjukkan” bahwa Rusia “tidak menginginkan perdamaian”.
Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengatakan serangan itu “memperkuat argumen untuk meningkatkan pertahanan udara Ukraina demi kepentingan kita sendiri.” “Pada tahun 1986, awan radioaktif membahayakan seluruh Eropa dan sekitarnya,” imbuh Sikorski.
Pada tahun 1986, sebuah reaktor di Chernobyl meledak selama uji keamanan yang gagal, yang mengakibatkan kecelakaan nuklir terburuk di dunia, yang mengirimkan awan radiasi ke sebagian besar Eropa dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi.
Zelensky mengatakan pesawat nirawak itu terbang pada ketinggian 85 meter (280 kaki), terlalu rendah untuk dideteksi oleh radar.
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) juga melaporkan sebuah “ledakan” di lokasi tersebut, dan mengatakan “tingkat radiasi di dalam dan luar tetap normal dan stabil.”
Badan tersebut, yang telah menempatkan tim di Chernobyl sejak tahap awal invasi Rusia ke Ukraina, menerbitkan gambar yang menunjukkan sebuah pesawat nirawak terbakar setelah menabrak penutup. IAEA telah memperingatkan tentang bahaya pertempuran di sekitar pembangkit nuklir menyusul invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Pada hari-hari awal konflik, pasukan Rusia sempat merebut pabrik Chernobyl dan juga merebut pabrik nuklir Zaporizhzhia di Ukraina selatan, yang masih mereka kuasai.
(wiw)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250215002227-134-1198536/rusia-bantah-serang-reaktor-chernobyl-di-ukraina