Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas mengatakan dunia bebas (free world) membutuhkan pemimpin baru, sebagai respons pertikaian antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih, Jumat (28/2).
“Ukraina adalah Eropa! Kami mendukung Ukraina,” kata Kallas dalam unggahan di media sosial X.
“Kami akan semakin mendukung Ukraina sehingga mereka dapat terus melawan (melawan) agresor,” tambahnya. “Hari ini, sudah jelas bahwa dunia bebas membutuhkan pemimpin baru. Terserah kita, orang Eropa, untuk menerima tantangan ini.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sikap Uni Eropa yang mendukung Zelensky ini senada dengan sebagian besar pemimpin kepala negara Benua Biru tersebut.
Mulai dari Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Inggris Keir Stammer, PM Spanyol Pedro Sanchez, hingga Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan dukungan untuk Ukraina.
Sikap berbeda ditunjukkan oleh PM Hungaria Viktor Orban, yang justri memuji sikap Trump.
“Pria kuat menciptakan perdamaian, sementara pria lemah menciptakan perang. Hari ini, Presiden @realDonaldTrump dengan berani membela perdamaian, meskipun sulit diterima oleh banyak orang. Terima kasih, Tuan Presiden!” tulis Orban dalam sebuah unggahan di X.
Kronologi cekcok
Insiden pengusiran Zelensky terjadi Ruang Oval, Gedung Putih pada Jumat (28/2), ketika kedua pemimpin negara bertemu untuk membahas dan menandatangani perjanjian akses AS ke mineral jarang di Ukraina hingga jaminan keamanan Negeri Paman Sam ke negara itu.
Tensi meningkat saat membahas negosiasi damai perang Rusia-Ukraina. Trump dan Wakil Presiden AS JD Vence berteriak ke Zelenky. Mereka menuduh pemimpin Ukraina itu tak bersyukur atas bantuan AS selama tiga tahun.
Presiden AS ini bahkan sempat mengancam Ukraina dan akan menarik diri dari negara sekutunya.
Lebih lanjut, dia bahkan menyatakan Ukraina harus membuat “kompromi” untuk perundingan damai dengan Rusia, yang menduduki sebagian wilayah negara itu.
Zelensky dengan tegas menolak gagasan tersebut. “Tidak ada kompromi dengan pembunuh di tanah kami,” kata Zelensky.
Situasi makin tegang, Trump dan Vance secara terbuka mencaci Zelensky di hadapan media.
Media AS kemudian melaporkan pejabat tinggi pemerintahan Trump meminta Zelensky pergi. Ia pun angkat kaki dari Gedung Putih.
(vws)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250301164911-134-1203902/ue-soal-cekcok-trump-zelensky-saatnya-dunia-punya-pemimpin-baru