Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Kamar Dagang Indonesia (Kadin) mendorong pemanfaatan gas yang lebih optimal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri bidang Perindustrian Kadin Saleh Husin mengungkapkan Indonesia memiliki cadangan gas yang sangat besar mencapai 142,72 TSCF, tetapi baru dimanfaatkan sekitar 5,494 BBTUB.
“Dari jumlah itu, 68,2 persen digunakan untuk konsumsi dalam negeri dan 31,8 persen untuk pasar ekspor,” kata Saleh dalam forum dialog Akselerasi Hilirisasi Gas untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional di gedung Fakultas Teknik UGM, Jumat (21/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saleh pun mengungkap kunci mencapai target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto sebesar 8 persen. Syarat mencapai itu, industri di Tanah Air harus tumbuh dan konstribusi terhadap PDB minimal 29 persen.
Ia mengatakan potensi hilirisari minyak dan gas bumi masih sangat terbuka lebar. Dari gas alam dapat dihilirisasi menjadi LNG, amoniak, CO2 dan methanol. Produk hilirisasi itu masih bisa dihilirisasi lagi menjadi urea, amonium nitrat, soda ask, DME, acetic acid hingga biodiesel.
Menurutnya, ada empat kendala yang dialami dunia usaha dalam negeri dalam mendukung hilirisasi gas. Pertama, harga gas masih mahal jika dibandingkan dengan negara pesaing di kawasan seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia.
Kedua, bahan baku industri kadang sulit didapat akibat kebijakan ego sektoral. Kalau dapat bahan baku pun harganya sudah tidak ekonomis lagi. Ketiga, biaya logistik tinggi sehingga daya saing produk Indonesia kurang kompetitif di pasar global.
“Keempat, peraturan yang berubah ubah sehingga tidak kepastian berusaha,” ujarnya.
(pta/pta)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://cnnindonesia.com/ekonomi/20250222090835-92-1201222/saleh-husin-ungkap-4-ganjalan-industri-hilirisasi-gas-ri