Singapura-Thailand Tangkap Hacker yang Bobol Data Dunia

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Otoritas Singapura dan Thailand menangkap seorang peretas atau hacker yang diduga membobol data internasional pada Rabu (26/2).

Hacker berusia 39 tahun itu ditangkap di Thailand dalam operasi gabungan Kepolisian Singapura (SPF) dan Kepolisian Kerajaan Thailand (RTP).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Channel News Asia (CNA) melaporkan penangkapan itu dilakukan usai kepolisian menggelar investigasi terhadap aktivitas sang peretas sejak 2020, usai 11 korban melapor bahwa mereka mendapat permintaan tebusan dari sejumlah nama alias seperti ALTDOS, DESORDEN, GHOSTR, dan 0mid16B,.

Berdasarkan hasil penyelidikan, sejumlah nama alias tersebut terhubung ke satu identitas yang bertanggung jawab atas setidaknya 75 kasus di seluruh dunia.





“Pelaku ancaman itu diduga mengeksploitasi kerentanan di jaringan korban sebelum mencuri data-data korban,” demikian pernyataan SPF.

“Pelaku juga diduga mempublikasikan data-data yang dicuri untuk dijual secara online ketika korban tak bisa membayar tebusan,” lanjut SPF.

SPF bekerja sama dengan kepolisian Thailand setelah sang peretas juga diduga mencuri data-data di Thailand.

Identitas sang pelaku akhirnya bisa diketahui berdasarkan petunjuk-petunjuk yang sudah dikumpulkan.

Usai menangkap sang peretas, polisi juga mengamankan sejumlah aset yang bernilai lebih dari 10 juta baht (sekitar Rp4,8 miliar). Aset-aset itu termasuk laptop, ponsel, kendaraan mewah, dan tas bermerek.

“Di ranah siber, kerja sama internasional sangat penting karena penjahat siber tidak menghormati perbatasan,” kata komandan komando kejahatan siber SPF, Paul Tay.

READ  Mesir Siapkan Proposal Bangun Gaza, Tegas Tolak Relokasi Palestina

“SPF berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra kawasan kami dan kami berterima kasih kepada Kepolisian Kerajaan Thailand atas kerja sama mereka yang tak ternilai dalam menghancurkan jaringan kriminal ini dan membuat dunia maya lebih aman,” lanjut Tay.

Nama alias ALTDOS pertama kali muncul pada akhir 2020 ketika sebuah perusahaan sekuritas di Thailand mengaku menjadi korban pencurian data.

Bukan cuma sekuritas, bisnis-bisnis finansial di Singapura dan Bangladesh juga menjadi korban pencurian data ALTDOS.

Pada Agustus 2021, agen real estat OrangeTee & Tie menerima email dari ALTDOS yang menuntut uang tebusan sebesar 10 bitcoin. Mereka diancam datanya dibocorkan jika tak bisa membayar tebusan.

Agensi tersebut akhirnya didenda S$37,000 (sekitar Rp452 juta) karena kebocoran data pribadi pelanggan hingga karyawan.

(rds/blq)


[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://cnnindonesia.com/internasional/20250227230139-106-1203298/singapura-thailand-tangkap-hacker-yang-bobol-data-dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *