Skandal Ibu Negara Korsel Disebut Pengaruhi Kejatuhan Yoon Suk Yeol

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –

Jakarta, CNN Indonesia

Skandal ibu negara Korea Selatan Kim Keon Hee disebut-sebut memengaruhi kejatuhan Presiden Yoon Suk Yeol.

Dilansir dari The Korea Times, Yoon telah dihantui serangkaian skandal istrinya sejak sebelum menjabat Presiden pada Mei 2022.

Skandal-skandal itu di antaranya dugaan manipulasi saham, plagiarisme makalah penelitian, hingga kasus suap tas Dior. Tak ada satupun skandal yang ditangani dengan serius oleh Yoon.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kontroversi-kontroversi Kim Keon Hee ini telah membayangi sebagian besar agenda kebijakan Yoon selama dua setengah tahun menjabat. Yoon telah membuat pernyataan bahwa skandal-skandal istrinya merupakan “klaim yang dilebih-lebihkan” oleh rival politiknya. Ia berujar Kim Keon Hee telah “dijelek-jelekkan” secara berlebihan.

Meski telah membuat pernyataan tersebut, masyarakat Korsel tak terbujuk. Mereka terlanjur tak senang dengan ibu negara yang berdampak pada ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan Yoon Suk Yeol.

“Kesalahan besar dalam pendekatan Yoon terhadap masalah ibu negara berasal dari pola pikirnya sebagai suami yang berbakti, bukan presiden. Seorang pemimpin sejati akan mengizinkan otoritas hukum menyelidiki tuduhan seputar keluarga mereka, tapi Yoon terlalu protektif terhadap istrinya,” kata profesor politik di Hankuk University of Foreign Studies, Lee Jae Mook.

“Hal ini tidak diterima dengan baik oleh publik,” lanjut dia.

Lee berujar sejumlah jajak pendapat telah menunjukkan bahwa tanggapan ‘tuli’ Yoon terhadap skandal Kim adalah salah satu alasan utama masyarakat tak puas dengannya.

Skandal utama Kim Keon Hee meletus pada November 2023 ketika saluran berita Youtube menerbitkan rekaman yang menunjukkan seorang pendeta Korea-Amerika menghadiahkan tas Dior kepadanya pada September 2022. Pendeta itu diam-diam merekam aksi tersebut menggunakan kamera tersembunyi.

READ  Pagar Laut Tangerang hingga Sidang Gugatan Pilkada di MK

Partai-partai oposisi pun menuduh Kim melanggar undang-undang anti-korupsi. Namun kantor kepresidenan membelanya dengan mengeklaim Kim korban manuver politik rival Yoon.

Penyelidikan terhadap Kim sempat dimulai dan berlangsung selama berbulan-bulan. Namun, jaksa mencabut tuntutan terkait tas Dior Kim pada Oktober lalu.

Pada akhir bulan yang sama, jaksa juga memutuskan tak mendakwa Kim atas dugaan keterlibatannya dalam skema manipulasi saham yang melibatkan Deutsch Motors, dealer BMW.

Penyelidik menyimpulkan manipulasi benar terjadi, namun Kim tak tahu menahu bahwa rekeningnya telah disalahgunakan.

Keputusan ini pun memicu reaksi keras dari partai-partai oposisi.

Tak lama setelah itu, skandal lain muncul ketika broker politik Myung Tae Kyun menjadi sorotan publik. Dia sedang diselidiki karena diduga ikut campur dalam nominasi kandidat selama pemilihan sela parlemen 2022 melalui hubungannya dengan kandidat presiden saat itu, Yoon, dan istrinya.

Kim diduga memiliki hubungan dengan kasus Myung usai Myung mengungkapkan tangkapan layar pesan teksnya dengan Kim di masa lalu, di mana Kim tampaknya meminta nasihatnya selama kampanye presiden Yoon.

Bersambung ke halaman berikutnya…

Partai-partai oposisi yang dipimpin oleh Partai Demokrat Korea (DPK) telah mendorong penyelidikan penasihat khusus terhadap skandal Kim Keon Hee. Majelis Nasional yang didominasi oposisi telah meloloskan tiga beleid terkait itu, namun semuanya dijegal oleh veto Yoon.

“Yoon telah berjuang untuk menjaga hubungan baik dengan blok oposisi karena gaya komunikasinya yang buruk, dengan isu seputar ibu negara menjadi titik nyala utama. Konflik yang meningkat pada akhirnya mendorong presiden mengambil keputusan yang merugikan dirinya sendiri dengan mengumumkan darurat militer,” kata Lee.

Yoon menetapkan darurat militer secara tiba-tiba dan sepihak pada 3 Desember lalu. Deklarasi itu mengejutkan masyarakat Korsel, bahkan dunia, dan ditentang keras oleh parlemen.

READ  Hampir 1.000 Masjid di Jalur Gaza Hancur Imbas Agresi Brutal Israel

Yoon akhirnya mencabut darurat militer enam jam kemudian menyusul penolakan bulat parlemen.

Majelis Nasional pada Sabtu (14/12) pun meloloskan mosi pemakzulan terhadap Yoon sehingga Yoon kini ditangguhkan dari tugas-tugasnya sebagai kepala negara. Seluruh tugasnya saat ini dialihkan ke Perdana Menteri Han Duck Soo.

Situasi ini pun membahayakan posisi Kim Keon Hee. Pasalnya, parlemen meloloskan versi keempat dari rancangan undang-undang (RUU) penasihat khusus pada 12 Desember, hanya dua hari sebelum Yoon dimakzulkan.

Penasihat khusus ditugaskan menyelidiki belasan tuduhan terkait ibu negara.

Nasib Kim kini bergantung pada Han sebagai penjabat presiden. Han saat ini juga sedang diselidiki terkait status darurat militer Yoon. Oleh sebab itu, ia kemungkinan tak akan mengambil keputusan yang berani.

Selain itu, Han juga punya posisi rentan karena Majelis Nasional memiliki wewenang untuk memakzulkan perdana menteri.

“Melakukan veto dapat dianggap sebagai tindakan yang bias secara politik. Saya yakin penjabat presiden tidak akan melampaui batas kewenangan sementaranya,” kata ketua DPR dari Partai Demokrat Lee Jae Myung.



Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20241216202402-113-1178062/skandal-ibu-negara-korsel-disebut-pengaruhi-kejatuhan-yoon-suk-yeol

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *