Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi meyakini sosok anonim menyebarkan ketakutan atau fear mongering terhadap kebijakan efisiensi anggaran APBN yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto.
“Jadi yang sekarang beredar itu kan mungkin ada fear mongering-nya, ketakutan-ketakutan yang disebarkan oleh orang-orang yang kadang-kadang anonim, narasumbernya siapa, orangnya siapa,” kata Hasan di Kantor PCO, Jakarta, Jumat (7/2).
Hasan mengatakan nantinya masing-masing kementerian akan melakukan penghematan sesuai tugas pokok dan fungsi mereka masing-masing.
Prabowo, lanjutnya, telah memberikan arahan jika program yang selama ini tidak bisa diukur keuntungan dan manfaatnya bagi publik untuk ditiadakan.
“Perjalanan luar negeri dikurangi, seremonial-seremonial dikurangi, perjalanan dinas dikurangi,” kata dia.
Hasan mengatakan ada pula pelayanan publik yang tak dikurangi anggarannya. Di antaranya seperti public service obligation dan belanja gaji pegawai tidak akan dikurangi.
“Bantuan sosial, itu juga bukan merupakan bagian yang terkena efisiensi,” ujarnya
Sebelumnya Prabowo menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.
Dalam aturan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menargetkan penghematan anggaran negara sebesar Rp306,69 triliun, termasuk pemangkasan belanja kementerian/lembaga (K/L) dan alokasi dana transfer ke daerah.
Alhasil, sudah banyak kementerian dan lembaga negara ikut melakukan efisiensi dalam operasionalnya saat ini.
(rzr/fra)