Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan Indonesia bisa menjadi negara ke-15 yang akan menjadi target kebijakan tarif tinggi dari Presiden AS Donald Trump.
Ia melihat sasaran target tarif tinggi dari Trump mengacu pada negara-negara yang membuat neraca dagang AS defisit. China menjadi incaran nomor satu Negeri Paman Sam, sedangkan Indonesia berada di posisi ke-15.
“Negara-negara yang punya surplus besar (terhadap AS), Tiongkok (dan) Meksiko kena (tarif impor tinggi). Vietnam yang kemarin datang ke Indonesia, ini (juga) akan menjadi target yang cukup nyata,” katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (13/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Presiden Donald Trump mengincar negara-negara yang memiliki surplus terhadap Amerika atau Amerika defisit terhadap negara tersebut … Kalau diberlakukan kebijakan tarif kepada semua negara surplus, Indonesia ada di ranking ke-15,” wanti-wanti Sri Mulyani.
Wanita yang akrab disapa Ani itu menegaskan sekarang memasuki era perang dagang alias perang ekonomi. Ia menyebut semula ada aturan main dalam perdagangan global, tapi sekarang bisa diubah sepihak oleh salah satu negara.
Sang Bendahara Negara menekankan ini terjadi usai Trump kembali ke Gedung Putih sebagai orang nomor satu di AS. Ani mengatakan bukan hanya China yang menjadi sasaran empuk Trump, bahkan negara sahabat Amerika pun kena getahnya.
Menkeu Sri Mulyani merasa istilah negara teman atau sahabat sudah tidak relevan. Ia mencontohkan bagaimana Kanada yang selama ini dekat dengan AS juga kena sikat Donald Trump.
“Bagaimana kurang friend Amerika dan Kanada itu? Jadi tadinya disebutkan, ‘Oh, kalau kamu berteman, kita aman’. Ternyata, definisi friends tidak ada lagi di dalam konteks hari ini,” klaim Ani.
“Ini menimbulkan semua negara berpikir peta dunia dari sisi ekonomi seperti apa. Keputusan mengenai investasi, relokasi, dan juga rekonfigurasi dari rantai pasok,” sambungnya.
Jika benar Indonesia disikat Trump, ia mengatakan dampaknya adalah pembengkakan biaya supply chain di sektor manufaktur serta sektor digital. Ada juga ancaman disrupsi rantai pasok, volatilitas harga komoditas, dan terayun-ayunnya sentimen market.
Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu menilai blok ekonomi alternatif lain bakal menjadi opsi. Ini meliputi kelompok negara-negara Asia Tenggara sampai blok ekonomi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS).
Meski begitu, Sri Mulyani mengakui upaya untuk bersaing dengan Amerika Serikat akan menghadapi sejumlah kendala.
“Ini (blok ekonomi) menjadi memiliki alasan untuk makin bisa tumbuh dan menjadi alternatif. Meskipun, dalam hal ini tentu karena AS adalah negara paling besar di dunia, pasti yang dilakukan mereka mempengaruhi seluruh dunia juga,” tutupnya.
(skt/agt)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250313121451-532-1208335/sri-mulyani-sebut-ri-bisa-jadi-negara-ke-15-sasaran-perang-tarif-trump