Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono membantah usulan koalisi permanen dilontarkan Presiden Prabowo Subianto lantaran ambang batas pencalonan presiden telah dihapus.
Sugiono menjelaskan alasan Prabowo, yang merupakan Ketua Umum Gerindra, mengusulkan ide koalisi permanen itu semata-mata hanya untuk menjaga persatuan dan kerukunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kita ingin menjaga kerukunan dan persatuan. Tidak disebut sama sekali ada urusan threshold. Tidak ada, yang penting kerukunan, persatuan, kesejukan, itu penting,” ujarnya kepada wartawan di Sentul, Sabtu (15/2).
Ia lantas meminta publik tidak mengaitkan wacana tersebut dengan isu Pilpres mendatang. Lebih dari itu, Sugiono menegaskan koalisi permanen diharapkan dapat menciptakan persatuan dan kesatuan baik ditingkat elit maupun masyarakat.
“Damai dan sejuk banyak pelajaran di sekitar kita yang menunjukkan bahwa perdamaian dan kerukunan itu mahal harganya,” tuturnya.
“Jangan hanya melihat permasalahan bangsa ini lima tahunan dari pilpres ke pilpres ya. Harus lebih dari itu kalau ingin negara kita utuh,” imbuhnya.
Sebelumnya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengungkap Prabowo menawarkan membentuk koalisi permanen kala silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor pada Jumat (14/2).
“Intinya memperkuat koalisi kita. Pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak Prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama Pemerintahan,” kata Cak Imin usai acara.
Cak Imin menyebut PKB merespons positif tawaran Ketua Umum Gerindra itu. Ia menyebut koalisi permanen penting untuk pembangunan Indonesia.
“Tentu PKB menyambut baik koalisi permanen. Menjadi perkuatan dari percepatan pembangunan,” tutur dia.
(tfq/fea)