Tangani Banjir Semarang, Agustina-Iswar Prioritaskan Infrastruktur

Berita, Nasional4 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60




Jakarta, CNN Indonesia

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng, bersama Wakil Wali Kota, Iswar Aminuddin, turun langsung meninjau lokasi banjir di Gebangsari, Genuk, dan Rumah Pompa Kali Tenggang pada Senin (10/3).

Dalam kunjungannya, Agustina menegaskan bahwa penanganan banjir akan menjadi prioritas utama pemerintahannya, terutama dalam hal perbaikan infrastruktur pengendalian banjir.

Menurut Agustina, tingginya curah hujan yang terjadi dalam durasi panjang menjadi salah satu faktor utama banjir yang tak kunjung surut. Ia juga mengakui bahwa kapasitas infrastruktur yang ada saat ini masih belum mampu menampung debit air yang besar.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Nomor satu, kami ingin masyarakat memahami bahwa banjir tidak segera surut karena berbagai faktor. Curah hujan yang tinggi dan infrastruktur kita yang belum mampu menampung volume air menjadi penyebab utama,” ujar Agustina.

Ia juga menyoroti kondisi pompa di Rumah Pompa Kali Tenggang yang tidak beroperasi dengan optimal. Dari enam unit pompa yang tersedia, hanya dua yang berfungsi.





“Walaupun kapasitas yang lain sudah dibantu pompa kecil, tetap saja tidak mencukupi karena debit air yang masuk terlalu besar,” jelasnya.

Selain faktor kapasitas, kerusakan pompa juga memperburuk situasi. Agustina menyebutkan bahwa dua pompa mengalami konsleting akibat tersumbat sampah, termasuk ban karet yang tersangkut di dalamnya.

“Ini bukan penyebab utama, tetapi kita harus sama-sama merawat. Infrastruktur ini milik kita bersama, harus kita jaga,” tambahnya.

READ  Kala Serangan Israel Tewaskan Perempuan Hamil di Tepi Barat

Sebagai langkah penanganan, dirinya menyebutkan bahwa perbaikan pompa akan segera dilakukan oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Ia berharap proses ini bisa dipercepat agar banjir dapat lebih terkendali.

“Kami akan bekerja semaksimal mungkin. Setelah proses perubahan anggaran selesai, kami akan mendeteksi infrastruktur yang paling utama untuk mendukung antisipasi kiriman air dari atas ke Genuk,” ungkap Agustina.

Ia menambahkan bahwa salah satu solusi yang tengah dipertimbangkan adalah pembangunan kolam penampungan atau pengerukan sedimentasi guna mengurangi pendangkalan.

Agustina juga menegaskan bahwa penanganan banjir di Semarang tidak bisa dilakukan secara parsial. “Harus ada solusi menyeluruh, termasuk penanganan saluran air dari Gayamsari, Tlogosari, dan sekitarnya,” katanya.

Penanganan banjir sendiri menjadi salah satu program 100 hari kepemimpinan Agustina-Iswar, sehingga pihaknya akan memastikan program ini berjalan.

“Nanti kita tinggal panggil TAPD, lalu kita lakukan proses perubahan anggaran utamanya untuk infrastruktur penanganan banjir,” pungkasnya.

(inh)






Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *