Trump Pesimis soal Gencatan Senjata Gaza sampai Panglima Israel Mundur

Jakarta, CNN Indonesia —

Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara blak-blakan mengaku tak yakin gencatan senjata di Gaza bakal bertahan lama.

Sementara itu Kepala Staf Militer Israel, Herzi Halevi, menyatakan mundur dari jabatan di tengah gencatan senjata dengan Hamas.

Berikut Kilas Internasional hari ini, Kamis (23/1).

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengaku tidak yakin gencatan senjata di Jalur Gaza akan bertahan lama.
“Saya tidak yakin. Ini bukan perang kita, ini perang mereka,” kata Trump di Ruang Oval, saat ditanya soal gencatan senjata akan bertahan atau tidak, dilansir dari CNN.

“Saya melihat gambar Gaza, Gaza seperti lokasi pembongkaran besar-besaran. Tempat itu, sungguh, harus dibangun kembali dengan cara yang berbeda,” ujarnya.

Keraguan Trump terjadi di tengah ada tekanan dari politisi sayap kanan Israel untuk melanjutkan perang di Gaza. Selain itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menuai tekanan keras atas keputusan ini.

Perwira perempuan Angkatan Udara Taiwan tewas usai tersedot ke dalam mesin jet tempur pertahanan dalam negeri, Selasa (21/1).

Dalam rilis resmi, Markas Besar Komando Angkatan Udara Taiwan menyatakan insiden itu terjadi di Pangkalan Udara Ching Chuan Kang, Taichung.

Insiden tersebut bermula ketika perempuan itu sedang melakukan pemeriksaan akhir rutin terhadap jet tempur yang baru saja mendarat sebelum mesin dimatikan. Hingga kini penyelidikan masih dilakukan.

Kepala staf militer Israel, Herzi Halevi, menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya pada 6 Maret 2025, sebagai tanggung jawab atas insiden serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Menurutnya, serangan Hamas yang berhasil menembus benteng Iron Dome Israel itu adalah tanggung jawabnya. Dia berharap insiden itu tak terulang kembali.

“Pada pagi hari tanggal 7 Oktober [2023], IDF di bawah komando saya gagal dalam misinya untuk melindungi warga Israel,” tulis Halevi dalam surat pengunduran dirinya.

“Tanggung jawab saya atas kegagalan yang mengerikan ini terus menyertai saya setiap hari, jam demi jam, dan akan terus demikian sepanjang sisa hidup saya,” ujarnya.

(tim/dna)

[Gambas:Video CNN]