Housekeeping.my.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari pertama menjabat menandatangani serangkaian perintah eksekutif.
Penandatanganan itu termasuk rencana mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika dan mengembalikan nama Gunung Denali, puncak tertinggi di AS, menjadi Mount McKinley.
“Amerika akan merebut kembali tempatnya sebagai negara terhebat, paling kuat, dan paling dihormati di dunia, menginspirasi kekaguman dari seluruh dunia,” kata Trump dalam pidato pelantikannya, melansir CBS News.
“Dalam waktu singkat, kita akan mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika, dan kita akan mengembalikan nama presiden besar, William McKinley, ke Mount McKinley, tempat yang seharusnya,” lanjutnya.
Rencana Trump untuk mengganti nama Denali menuai kritik dari Senator Lisa Murkowski dari Alaska, seorang Republikan yang kerap mengkritik Trump. Ia menolak pengembalian nama Mount McKinley, mengingat bahwa nama Denali sudah digunakan oleh penduduk asli Alaska selama ribuan tahun.
“Gunung itu dinamai 10 ribu tahun lalu oleh penduduk asli Athabascan di wilayah tersebut, dan mereka menyebutnya Denali, yang berarti ‘Yang Agung,'” ujar Murkowski.
“Jadi, saya hanya ingin mengingatkan Presiden Trump bahwa kita sudah memiliki nama yang agung, jadi kami akan membahas ini.”
Presiden AS ke-44 Barack Obama pada 2015 secara resmi mengganti nama Mount McKinley menjadi Denali, nama tradisional penduduk asli Alaska, meskipun nama itu telah lama digunakan secara informal oleh masyarakat Alaska.
Bersambung ke halaman berikutnya…
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250121142311-134-1189724/trump-teken-perintah-eksekutif-ganti-nama-teluk-meksiko-gunung-denali