Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo menegaskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak punya masalah dengan Presiden RI Prabowo Subianto, meskipun telah menginstruksikan kepada kepala daerah dari PDIP untuk menunda ikut retreat.
Rudy memastikan hubungan Megawati dengan Prabowo masih terjalin dengan baik, walaupun Ketum PDIP meminta kadernya menunda datang ke retreat yang diadakan pemerintah di Magelang, Jumat (21/2), sebagai imbas dari penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Oh, beda. Perintahnya itu bukan masalah antara Mbak Mega dengan Pak Prabowo,” kata Rudy saat ditemui di acara serah terima jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo di Kantor DPRD, Jumat (21/2).
Rudy mengakui perintah untuk tidak mengikuti Retret Kepala Daerah tersebut berkaitan dengan penahanan Sekjen PDIP oleh KPK. Menurut mantan Wali Kota Solo itu, kejadian tersebut mempengaruhi psikologis kader PDIP yang menjadi kepala daerah.
“Menurut saya penundaan retreat itu adalah pertimbangan tersendiri dari mbak mega. Paling tidak pertimbangan psikologis,” kata Rudy.
“Karena Sekjen Partai [PDIP] ditahan KPK, suka tidak suka beban moralnya ada. Pasti enggak enak ketemu teman dari kader partai lain,” ucap Rudy menambahkan.
Sebelumnya, Megawati selaku Ketum PDIP menginstruksikan kepada kepala daerah dari partainya untuk menunda ikut dalam agenda retreat yang akan digelar pada 21-28 Februari 2025.
Instruksi itu disampaikan Megawati menyusul penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada Kamis (20/2). Instruksi tertuang dalam surat DPP PDIP Nomor 7294/IN/DPP/II 2025 yang diteken Mega per 20 Februari 2025.
“Diinstruksikan kepada seluruh kepada daerah dan wakil kepala daerah PDIP, untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retreat di Magelang pada 21-28 Februari 2025,” demikian bunyi instruksi tersebut.
“Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum,” imbuhnya.
(rhr/syd/syd)