Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Ukraina akhirnya menyetujui permintaan Amerika Serikat untuk memberikan tanah jarangnya ke Washington.
Dua sumber yang mengetahui hal itu mengatakan pada Selasa (25/2) bahwa Ukraina dan AS telah menyetujui perjanjian mengenai mineral, yang belakangan ini disinggung oleh Trump.
Seorang sumber yang tahu tentang isi perjanjian mengatakan kesepakatan itu tidak menyebutkan soal jaminan keamanan AS maupun aliran senjata yang berkelanjutan. Sebaliknya, perjanjian tersebut menyatakan bahwa Amerika Serikat ingin Ukraina menjadi “negara yang bebas, berdaulat, dan aman.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama beberapa waktu terakhir, Trump dan pemerintahannya menyampaikan keinginan untuk memiliki tanah jarang Ukraina.
Trump menilai Ukraina mesti memberikan tanah jarangnya senilai US$500 miliar (sekitar Rp8.108 triliun) guna membalas jasa AS yang telah membantu Kyiv berperang melawan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat menolak permintaan ini karena merasa hal itu tak sejalan dengan kepentingan nasional Ukraina. Kyiv sebelumnya juga menyatakan bahwa bantuan yang diterima dari AS jauh lebih sedikit daripada yang dijanjikan di atas kertas.
Tak lama setelah penolakan Zelensky, Trump membuat komentar pedas yang mengolok-olok sang Presiden Ukraina. Trump menyalahkan Zelensky atas invasi Rusia di Kyiv, bahkan mengecap Zelensky diktator.
Pada Minggu (23/2), Zelensky pun memberi sinyal bahwa dirinya menerima kesepakatan dengan AS untuk memberikan sumber daya mineral Ukraina.
Namun, dia memberi syarat bahwa AS harus memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina sebagai imbalan atas hak mineral.
(asa)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://cnnindonesia.com/internasional/20250226183622-134-1202825/ukraina-akhirnya-setuju-beri-tanah-jarang-ke-as