Jakarta, CNN Indonesia —
PT Timah Tbk buka suara usai viral video seorang perempuan diduga karyawannya menghina pegawai honorer pengguna BPJS Kesehatan.
Dalam pernyataan resmi, PT Timah Tbk menyampaikan permintaan maaf atas aktivitas media sosial karyawannya yang diduga mendiskreditkan pihak tertentu.
“Perusahaan menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak yang merasa terganggu dengan aktivitas media sosial salah satu karyawan yang diduga menyebarkan informasi yang mendiskreditkan pihak tertentu,” demikian pernyataan PT Timah Tbk dalam unggahan di Instagram, Sabtu (1/2).
PT Timah Tbk menyatakan pihaknya menjunjung tinggi nilai-nilai etika, harmoni, dan saling menghormati. Konten yang dibuat perempuan dengan akun bernama Wenny Myzon itu pun disebut tidak berhubungan maupun mewakili karakter dan budaya perusahaan.
“Fasilitas dan layanan kesehatan yang diterima karyawan PT Timah Tbk sebagai peserta BPJS Kesehatan sesuai dengan kelas kepesertaan masing-masing dan tidak ada perbedaan,” lanjut pernyataan PT Timah Tbk.
Perusahaan menyatakan akan menegakkan aturan yang berkaitan dengan kekaryawanan yang berlaku di PT Timah Tbk dalam merespons kegaduhan ini.
PT Timah Tbk juga menegaskan akan terus bertransformasi, melakukan perbaikan, khususnya edukasi dan internalisasi kepada seluruh karyawan dan keluarga besar PT Timah Tbk untuk bijak dalam bermedia sosial, serta menghindari tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun perusahaan.
Sebelumnya, karyawan PT Timah Tbk Provinsi Bangka Belitung bernama Dwi Citra Weni alias Wenny Myzon membuat gaduh usai diduga menghina pegawai honorer pengguna BPJS Kesehatan.
Dalam video yang diunggah di akun TikTok, ia mengatakan pegawai honorer yang berobat ke rumah sakit dengan BPJS Kesehatan harus mengantre, berbeda dengan dia yang merupakan pasien prioritas.
Kala mengatakan hal itu, ia menunjuk logo PT Timah Tbk pada seragam yang dikenakannya.
“Ngantri ya Dek, BPJS ya? Oh BPJS, masih hororerya? Kebetulan saya kan, ehm, saya enggak ngantri, Dek. Pasien prioritas,” ucapnya dalam video, dengan mempleseti kata ‘honorer’.
Video itu pun sontak viral. Akun sang karyawati langsung dibanjiri komentar oleh warganet.
Karyawan minta maaf
Dwi sendiri sudah meminta maaf atas kehebohan yang ditimbulkannya. Dalam video yang diunggah di akun TikToknya, ia mengatakan konten yang dia buat tak berkaitan dengan perusahaan tempatnya bekerja.
“Konten-konten yang ada di akun saya tersebut itu adalah murni point of view, sudut pandang saya sendiri yang tidak ada hubungannya dengan perusahaan tempat saya bekerja. Karena itu adalah akun pribadi saya sendiri yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan perusahaan tempat saya bekerja,” ucapnya.
Dwi kemudian meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung atas kontennya.
“Untuk pihak-pihak yang terganggu atas video atau VT yang saya buat, konten-konten yang saya buat, mungkin saya mau minta maaf karena konten tersebut tidak ada niat buat menyinggung profesi atau organisasi tertentu,” tandasnya.
(blq/mik)