Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Warga Palestina di Jalur Gaza kini dihantui kecemasan usai milisi Hamas dan Israel sepakat melakukan gencatan senjata pada 19 Januari mendatang.
Dilansir dari Al Jazeera, situasi di Gaza saat ini bercampur antara suka cita dan kekhawatiran.
Pasalnya, sejumlah orang senang lantaran Israel sebentar lagi akan menghentikan serangan. Namun demikian, sejumlah orang lain cemas bahwa Israel akan memanfaatkan waktu-waktu terakhir untuk mengintensifkan serangan di Jalur Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Masyarakat Palestina menyadari bahwa kesepakatan itu akan berlaku pada hari Minggu mendatang. Artinya, kami masih memiliki 72 jam yang diduga akan dipenuhi dengan serangan udara dan eskalasi,” tulis wartawan Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum.
Menurut Azzoum, Israel bahkan telah melancarkan serangan sesaat setelah Qatar mengumumkan soal gencatan senjata.
Pada Kamis (16/1) dini hari, drone-drone dan jet tempur Israel menembus penghalang suara hingga menghasilkan ledakan sonik yang membuat takut semua orang.
Selama 24 jam terakhir, lebih dari 30 warga Palestina dinyatakan meninggal dunia dalam serangan udara di beberapa bangunan tempat tinggal dan pertemuan sipil.
Warga Gaza berbondong-bondong menyelamatkan diri dan menghindari berada di area terbuka yang rentan serangan.
“Semua orang mengatakan bahwa jam-jam kritis yang kami hadapi akan dipenuhi dengan perkembangan signifikan yang bahkan dapat berdampak negatif bagi jalannya gencatan senjata,” tulis Al Jazeera.
Gencatan senjata Hamas-Israel akan mulai berlaku pada 19 Januari. Gencatan ini terbagi dalam tiga fase, di mana fase pertama berlangsung selama 42 hari.
Fase pertama mencakup pembebasan sandera perempuan, anak-anak, dan lansia, serta penghentian serangan hingga masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan.
Fase kedua, yaitu pembebasan sandera pria oleh Hamas sebagai ganti atas dibebaskannya sejumlah tahanan Palestina dari penjara Israel. Fase ini bertujuan mengakhiri perang.
Pada fase ketiga, Hamas dan Israel harus memulangkan jenazah maupun sisa-sisa tubuh sandera. Rencana rekonstruksi Gaza juga harus diimplementasikan dalam tiga hingga lima tahun.
(blq/rds)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250116152049-120-1187958/warga-gaza-cemas-dibom-brutal-oleh-israel-3-hari-jelang-gencatan