Warga Palestina Takut Bentrok Pasukan PA-Milisi Picu Perang Saudara

Jakarta, CNN Indonesia —

Warga Palestina khawatir pasukan Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA) bentrok dengan milisi di Jenin, Tepi Barat, hingga memicu perang saudara baru.

Salah satu warga yang tinggal di kamp pengungsi Jenin, Hani Hijazi (54), khawatir konfrontasi PA dan Brigade Jenin memicu “perang saudara.”

“Kedua pihak bertanggung jawab; pertikaian bukanlah solusi. Rekonsiliasi adalah solusinya,” kata Hijazi, dikutip Al Jazeera, Kamis (19/12).

Warga Jenin lain, Nahida Al Sabbagh (54) tak menyangka pasukan PA menembaki orang-orang di negaranya.

“Kami tak pernah membayangkan pasukan keamanan akan memperlakukan kamp seperti ini,” ucap dia.

Sejak pekan lalu, pasukan PA meluncurkan kampanye dengan klaim “Melindungi Tanah Air” untuk membasmi milisi di Jenin.

Juru bicara pasukan keamanan PA, Anwar Rajab, mengatakan operasi itu untuk mencegah pertempuran di Tepi Barat menjadi seperti Gaza.

Dia juga menggambarkan milisi di Jenin pro-Iran sebagai “tentara bayaran.” Tak hanya itu, Anwar menuding Brigade Jenin membantu sayap kanan Israel untuk melemahkan PA.

Brigade Jenin memiliki hubungan dengan milisi pro-Iran Jihad Islam Palestina. Namun, beberapa anggota mereka juga berafiliasi dengan kelompok lain di Palestina termasuk Hamas.

Serangan pasukan PA di Jenin telah menewaskan warga sipil tak bersenjata, anak berusia 13 tahun, dan komandan Brigade Jenin yang jadi incaran Israel.

Warga Palestina lain, Kifah Al Omari, tak percaya dengan klaim Anwar. Ia bertanya-tanya alasan pasukan PA campur tangan di Tepi Barat.

“Kami, mereka yang hidup di tengah-tengah peristiwa ini, tahu betul semua pembenaran yang diberikan PA tidak benar,” kata Al Omar.

Dia menduga mungkin penyebab PA menyerang milisi di Tepi Barat terkait dengan pengaturan politik di wilayah itu.

PA sedang mempersiapkan kendali atas Gaza jika ada kesepakatan mengakhiri agresi di sana. Israel berulang kali menyatakan tak percaya upaya PA membasmi milisi di Tepi Barat.

Cara kali ini bisa jadi untuk membuktikan PA sanggup memusnahkan milisi sehingga nantinya bisa menguasai Gaza.

(isa/dna)