Lampung, CNN Indonesia —
Tiga polisi tewas usai diduga jadi korban penembakan anggota TNI saat penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3) lalu.
Warga yang sempat mendengar suara letusan senjata api (senpi) hingga berkali-kali itu mengaku ketakutan dan trauma. Sebelumnya, warga resah karena kegiatan ilegal judi sabung ayam yang semakin ramai dikunjungi orang dari luar daerah. Usai penembakan kini warga mengaku takut untuk keluar rumah.
Salah seorang warga Kampung Karang Manik, Zeki masih terngiang suara letupan di perkebunan karet kawasan register 44 yang dijadikan gelanggang judi sabung ayam. Menurutnya, peristiwa penembakan yang terdengar radius 500 meter dari lokasi kejadian membuat warga kini takut ada bentrokan susulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami merasa takut, disini seperti sudah tidak aman dan nyaman karena adanya tempat perjudian sabung ayam tersebut,” ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/3).
“Warga khawatir akan terjadi bentrokan antara aparat dan pihak terkait, yang bisa saja berdampak kepada mereka dan melibatkan warga sekitar,” tambahnya.
Warga lain, Ardi Erwansyah yang ditemui tak jauh dari lokasi kejadian mengatakan takut akan terjadi bentrok antara polisi dan TNI. Ia mengetahui adanya kegiatan sabung ayam di areal perkebunan karet itu sekitar lima bulan lalu.
“Habis penembakan itu, warga banyak yang takut untuk ke luar rumah. Ya takut terjadi bentrok antar aparat,” ungkapnya.
Banyak mobil mewah berjejer
Kondisi di area kebun karet yang dijadikan tempat sabung ayam tersebut, kata Ardi, menjadi ramai dengan kehadiran orang-orang dari luar Kabupaten Way Kanan.
Menurutnya, gelanggang judi sabung ayam tersebut, dibuka dua kali dalam seminggu dan selalu ramai dipenuhi pengunjung. Bahkan, banyak mobil-mobil mewah berjejer dan plat nomor kendaraan yang berasal dari luar kota.
“Kalau yang datang itu ramai, ada sekitar 50-an orang bahkan lebih. Kalau warga disini, tidak ada yang ikut sabung ayam karena takut,” ungkapnya.
Ardi menegaskan, warga sekitar tidak ada yang terlibat dalam sabung ayam, justru merasa takut dengan keberadaan arena judi sabung ayam tersebut. Sebelumnya, tidak pernah ada penggerebekan di lokasi judi sabung ayam tersebut.
“Kalau tanah yang dijadikan tempat gelanggang judi sabung ayam ini, milik seorang bos di daerah ini. Awalnya, pemilik tanah tidak mengizinkan lokasinya digunakan untuk arena judi sabung ayam. Karena merasa tidak enak untuk menolak, pemilik tanah akhirnya mengizinkan,” katanya.
Ia mengatakan masyarakat setempat meminta agar tidak ada lagi perjudian seperti sabung ayam di kampung mereka.
“Kami (warga) berharap, sudah tidak ada lagi judi sabung ayam di kampung kami ini. Sebenarnya kami sendiri resah adanya kegiatan ilegal ini, sebab banyaknya orang dari luar daerah masuk ke kampung kami dengan menitipkan kendaraannya,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com dilokasi, banyak ditemukan bekas kandang ayam yang berserakan, botol air mineral berceceran dan warung milik penjual makanan yang dalam kondisi berantakan hingga kayu tempat ayam diadu.
Kemudian puluhan unit mobil mewah dari berbagai merek tertinggal dilokasi kejadian dan dijadikan barang bukti. Banyak diantara kendaraan mobil itu dalam kondisi rusak.
Seperti mobil jenis Mitsubishi Pajero sport warna putih dengan plat nomor kendaraan BE 104 ASC. Di mobil itu terdapat 10 bekas tembakan di bagian kaca samping kanan dan kirinya, lalu pada bagian belakang juga hancur.
Ada juga beberapa unit mobil yang tertinggal di arena judi sabung ayam, dan dijadikan barang bukti itu ditutup dengan terpal biru. Puluhan mobil itu ada yang berada dekat dengan areal gelanggang sabung ayam dan ada juga yang diluar arena gelanggang.
Selain itu, terdapat juga beberapa unit sepeda motor yang ditemukan dilokasi kejadian.
Barang bukti lainnya yang diamankan adalah 13 selongsong peluru, 2 butir selongsong dengan ukuran 9 milimeter, 3 butir selongsong ukuran 7,62 milimeter dan 8 butir kaliber 5,56 milimeter. Lalu uang tunai Rp21 juta, empat ekor ayam aduan, pisau taji dan lainnya.
Tim gabungan tersebut telah melakukan olah TKP dan memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian arena judi sabung ayam berdarah.
Berikut puluhan unit mobil yang kini diamankan:
1. Toyota Inova warna abu-abu BE 1397 ALN
2. Daihatsu Terios warna putih G 1312 AN
3. Toyota Avanza warna hitam BG 1302 ND
4. Pajero Sport BE 1043 ASC
5. Daihatsu Terios warna putih B 2726 SRS
6. Daihatsu Taft warna hitam BE 1550 KP
7. Toyota Avanza warna hitam BE 1319 MV
8. Daihatsu Sigra BG 1986 YH
9. Toyota Hilux warna hitam BE 13 AS
10. Toyota Inova warna abu-abu BE 1425 HQ
11. Mitsubushi Colt warna hitam BG 8792 KL
12. Toyota Avanza warna hitam BE 1569 KT
13. Toyota Agya warna putih BE 1432 RE
14. Toyota Rush warna putih B 1241 CIL
15. Mitsubishi EI 300 warna hitam BG 9140 YB
16. Daihatsu Ayla warna silver B 2242 KIF
17. Toyota Fortuner warna abu-abu BG 1309 KR
18. Toyota Fortuner warna putih BG 1895 KA
19. Toyota Kijang Inova G1611 SG
20. Toyota Fortuner BE 1376 B
Sebelumnya, tiga anggota polisi dari Polsek Negara Batin, tewas akibat luka tembak saat menggrebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3) sore sekira pukul 16.50 WIB.
Ketiga anggota polisi yang tewas luka tembak itu adalah Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto bersama dua anggotanya Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda M Ghalib Surya Ganta. Ketiganya, meninggal dunia di lokasi kejadian saat sedang menjalankan tugas. Sementara Arena judi sabung ayam tersebut, diduga miliki oknum anggota TNI.
Hasil pemeriksaan sementara, ketiga anggota polisi itu meninggal dunia dengan luka tembak di bagian kepala. Selanjutnya jenazah ketiga korban ini, dievakuasi dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan autopsi.
Usai penembakan tersebut, Polisi Militer Angakatan Darat (Pomad) bergerak melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap terduga pelaku penembakan diduga dilakukan oknum anggota TNI.
Kedua terduga pelaku oknum itu Peltu Lubis yang menjabat sebagai Dansubramil Negara Batin dan Kopka Basarsyah sebagai anggota Subramil Negara Batin.
Saat ini kedua oknum prajurit TNI tersebut, masih ditahan di Denpom II-3 Lampung untuk pemeriksaan intensif lebih lanjut dan mendalami peran mereka dalam insiden berdarah tersebut.