Warga Trauma, Puluhan Mobil Ditinggal

Berita, Nasional1 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60



Lampung, CNN Indonesia

Tiga polisi tewas usai diduga jadi korban penembakan anggota TNI saat penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3) lalu.

Warga yang sempat mendengar suara letusan senjata api (senpi) hingga berkali-kali itu mengaku ketakutan dan trauma. Sebelumnya, warga resah karena kegiatan ilegal judi sabung ayam yang semakin ramai dikunjungi orang dari luar daerah. Usai penembakan kini warga mengaku takut untuk keluar rumah.

Salah seorang warga Kampung Karang Manik, Zeki masih terngiang suara letupan di perkebunan karet kawasan register 44 yang dijadikan gelanggang judi sabung ayam. Menurutnya, peristiwa penembakan yang terdengar radius 500 meter dari lokasi kejadian membuat warga kini takut ada bentrokan susulan.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami merasa takut, disini seperti sudah tidak aman dan nyaman karena adanya tempat perjudian sabung ayam tersebut,” ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/3).

“Warga khawatir akan terjadi bentrokan antara aparat dan pihak terkait, yang bisa saja berdampak kepada mereka dan melibatkan warga sekitar,” tambahnya.





Warga lain, Ardi Erwansyah yang ditemui tak jauh dari lokasi kejadian mengatakan takut akan terjadi bentrok antara polisi dan TNI. Ia mengetahui adanya kegiatan sabung ayam di areal perkebunan karet itu sekitar lima bulan lalu.

“Habis penembakan itu, warga banyak yang takut untuk ke luar rumah. Ya takut terjadi bentrok antar aparat,” ungkapnya.

Banyak mobil mewah berjejer

Kondisi di area kebun karet yang dijadikan tempat sabung ayam tersebut, kata Ardi, menjadi ramai dengan kehadiran orang-orang dari luar Kabupaten Way Kanan.

READ  Mancini Menyesal Tinggalkan Italia demi Timnas Arab Saudi

Menurutnya, gelanggang judi sabung ayam tersebut, dibuka dua kali dalam seminggu dan selalu ramai dipenuhi pengunjung. Bahkan, banyak mobil-mobil mewah berjejer dan plat nomor kendaraan yang berasal dari luar kota.

“Kalau yang datang itu ramai, ada sekitar 50-an orang bahkan lebih. Kalau warga disini, tidak ada yang ikut sabung ayam karena takut,” ungkapnya.

Ardi menegaskan, warga sekitar tidak ada yang terlibat dalam sabung ayam, justru merasa takut dengan keberadaan arena judi sabung ayam tersebut. Sebelumnya, tidak pernah ada penggerebekan di lokasi judi sabung ayam tersebut.

“Kalau tanah yang dijadikan tempat gelanggang judi sabung ayam ini, milik seorang bos di daerah ini. Awalnya, pemilik tanah tidak mengizinkan lokasinya digunakan untuk arena judi sabung ayam. Karena merasa tidak enak untuk menolak, pemilik tanah akhirnya mengizinkan,” katanya.

Ia mengatakan masyarakat setempat meminta agar tidak ada lagi perjudian seperti sabung ayam di kampung mereka.

“Kami (warga) berharap, sudah tidak ada lagi judi sabung ayam di kampung kami ini. Sebenarnya kami sendiri resah adanya kegiatan ilegal ini, sebab banyaknya orang dari luar daerah masuk ke kampung kami dengan menitipkan kendaraannya,” pungkasnya.







Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *