Zelensky Sindir Vladimir Putin, Sebut Takut Negosiasi Damai

Jakarta, CNN Indonesia —

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyindir Presiden Vladimir Putin dan menyebutnya “takut” berunding untuk mengakhiri perang antar dua negara tersebut.

Pernyataan Zelensky ini merespons ucapan Putin yang mengaku mau melanjutkan pembicaraan mengenai peluang mengakhiri perang, tapi tak mau berbicara langsung dengannya.

“Hari ini, Putin sekali lagi menegaskan bahwa ia takut pada negosiasi, takut pada pemimpin yang kuat, dan melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk memperpanjang perang,” tulis Zelensky di X, Selasa (28/1), mengutip AFP.

Putin sebelumnya mengatakan bahwa negosiasi dengan Ukraina masih memungkinkan, namun tidak dengan Presiden Volodymyr Zelensky, yang ia anggap “[presiden] tidak sah”.

Presiden AS Donald Trump telah memberikan tekanan kepada kedua belah pihak untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama hampir tiga tahun. Trump mengatakan pekan lalu bahwa Zelensky ingin menegosiasikan sebuah “kesepakatan” untuk menghentikan pertempuran.

“Jika [Zelensky] ingin berpartisipasi dalam negosiasi, saya akan mengirimkan orang-orang untuk ambil bagian dalam negosiasi,” kata Putin.

Putin menyebut pemimpin Ukraina itu ‘tidak sah’ karena masa jabatan kepresidenannya berakhir selama darurat militer.

“Jika ada keinginan untuk bernegosiasi dan menemukan kompromi, biarkan siapa pun yang memimpin negosiasi di sana. Tentu saja, kami akan mengupayakan apa yang cocok untuk kami, apa yang sesuai dengan kepentingan kami,” tambahnya.

Putin juga mengklaim bahwa pertempuran akan berakhir dalam dua bulan atau kurang jika Barat menghentikan dukungannya kepada Kyiv.

“Mereka tidak akan ada selama satu bulan jika uang dan, dalam arti luas, peluru habis. Semuanya akan berakhir dalam satu atau dua bulan,” kata Putin.

Konflik ini belum menunjukkan tanda-tanda mereda meskipun Trump berjanji untuk memberlakukan gencatan senjata segera setelah ia menjabat.

Para pejabat Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa tidak ada seorang pun dalam tim Trump yang telah menghubungi untuk mengatur pertemuan dengan Putin, tetapi kedua belah pihak tampaknya siap untuk melakukan pertemuan.

Kyiv telah memperingatkan agar mereka tidak diikutsertakan dalam perundingan perdamaian, dan menuduh Putin ingin “memanipulasi” Trump.

Kenapa Orang Chechen Rusia Mayoritas Muslim (Foto: CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)

(dmi/dmi)