Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta maaf terkait adanya warga yang meninggal saat antre LPG 3 Kg di Pamulang, Tangerang Selatan.
Bahlil mengatakan sudah mendengar kabar tersebut dari media. Namun, ia belum mendapat laporan secara rinci.
Kendati, ia menekankan langkah yang dilakukan pemerintah untuk menata penyaluran LPG 3 Kg yang selama ini tidak tepat sasaran. Sebab, 80 persen penikmatnya adalah orang mampu.
“Kita membaca banyak berita. Katanya ada yang begitu (meninggal), ada berita juga yang tidak sesuai dengan itu. Ya, kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi, karena ini sama-sama kita lakukan untuk penataan,” ujar Bahlil saat sidak pangkalan LPG 3 Kg di Palmerah, Jakarta, Selasa (4/2).
LPG 3 kg langka di sejumlah daerah belakangan ini. Kelangkaan terjadi usai Bahlil melarang pedagang eceran jualan LPG 3 kg.
Imbas kelangkaan, warga antrean panjang di agen di sejumlah wilayah. Karena masalah itu, pemerintah memutuskan untuk mengembalikan penyaluran LPG 3 Kg seperti semula.
Dengan kebijakan, pengecer kembali boleh menjual gas melon subsidi tersebut.
“Mulai hari ini akan kembali seperti sebelumnya (pengecer boleh jual LPG 3 Kg),” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Achmad Muchtasyar saat sidak di pangkalan SPBU Depok.
Menurutnya, pemerintah akan menaikkan status para pengecer menjadi sub-pangkalan. Setidaknya sudah ada 135 ribu pengecer yang akan otomatis naik tingkat jadi sub pangkalan.
“Kita kembalikan lagi dengan suatu sistem yang sama, di mana pengecer boleh menjual, namun itu ditingkatkan statusnya, menjadi sub pangkalan,” jelasnya.
(ldy/agt)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250204183205-85-1194556/bahlil-minta-maaf-soal-ada-warga-meninggal-saat-antre-lpg-3-kg