Demul Bawakan Prediksi Cuaca di Jabar Hari Ini: Waspada Hujan Lebat

Jakarta, CNN Indonesia —

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias Demul membawakan prediksi cuaca di wilayah Jabar, Kamis (13/3). Simak prediksinya.

Momen itu terekam dan diunggah oleh akun @infobmkg di Instagram. Dalam kesempatan itu, Dedi membawakan prediksi cuaca bak seorang prakirawan BMKG.

“Saya sampaikan, secara umum cuaca di Jawa barat cerah berawan pagi hingga siang hari. Namun, saat siang menjelang malam perlu diwaspadai adanya potensi hujan,” kata Demul dalam video tersebut, Kamis (13/3).

Keterangan dalam video tersebut mengungkap bahwa prediksi hujan di sejumlah wilayah Jabar ini berlaku mulai pukul 13.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Menurut Demul hujan hari ini berpotensi turun dengan intensitas lebat dan disertai petir. Wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami cuaca tersebut di antaranya Bogor, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Karawang, Subang, Bandung, Bandung Barat, Sumedang, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Garut, Banjar, dan Pangandaran.

Sementara itu, secara umum suhu di wilayah Jawa Barat berkisar 18-32 derajat Celsius.

Modifikasi cuaca di Jawa Barat

BMKG sebelumnya resmi menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Jabar pada 11 Maret, guna mengurangi potensi bencana hidrometeorologi.

Operasi ini bertujuan mempercepat turunnya hujan pada awan yang bergerak dari laut menuju daratan serta mengendalikan curah hujan di daerah rawan banjir dan longsor.

Menurut Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, teknik yang digunakan dalam OMC ini adalah penyemaian awan dengan bahan tertentu. Pada tahap pertama, hujan dipercepat turunnya menggunakan Natrium Klorida (NaCI) yang disebarkan pada awan yang tumbuh di atas laut dan waduk.

Seto menegaskan operasi ini dilakukan agar hujan turun lebih awal di wilayah yang lebih aman dan mengurangi intensitas hujan yang jatuh di daratan. Misalnya, jika diprediksi terjadi hujan lebat di Cirebon, maka awan-awan yang terbentuk di laut akan disemai, sehingga saat mencapai daratan intensitas hujan berkurang menjadi sedang.

“Jadi yang kita lakukan untuk operasi ini adalah mengurangi curah hujan yang turun di wilayah daratan, khususnya yang berpotensi banjir, sehingga menjadi air yang bermanfaat buat kehidupan,” ujar Seto, melansir laman resmi BMKG.

Setiap sorti pesawat dalam operasi membawa sekitar 800 kilogram bahan semai, dengan rata-rata tiga sorti per hari, efektivitas operasi ini bergantung pada umur dan fase awan.

Menurut BMKG, awan yang sudah matang dapat menghasilkan hujan dalam waktu 10 menit setelah penyemaian, sedangkan awan dalam fase pertumbuhan membutuhkan sekitar satu jam.

BMKG berharap operasi ini dapat mengurangi curah hujan hingga 30-60 persen dari total prediksi curah hujan. Misalnya, jika diperkirakan hujan dengan intensitas 100 milimeter, maka setelah modifikasi cuaca dapat dikurangi menjadi 40-70 milimeter.

[Gambas:Instagram]

(dmi/dmi)