Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Harga minyak mentah dunia kembali turun pada perdagangan Senin (10/3) imbas kekhawatiran investor akan dampak negatif perang dagang jilid III ke pertumbuhan ekonomi global hingga mempengaruhi permintaan bahan bakar.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent turun 25 sen atau 0,4 persen menjadi US$70,11 per barel, setelah ditutup naik 90 sen pada Jumat (7/3). Minyak mentah West Texas Intermediate AS berada pada US$66,76 per barel, turun 28 sen atau 0,4 persen setelah ditutup 68 sen lebih tinggi pada sesi perdagangan sebelumnya.
WTI turun selama tujuh minggu berturut-turut, penurunan terpanjang sejak November 2023. Sementara Brent turun selama tiga minggu berturut-turut setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif yang kemudian ditunda pada pemasok minyak utamanya, Kanada dan Meksiko, sambil menaikkan pajak atas barang-barang China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China membalas AS dengan mengenakan tarif impor tinggi ke Kanada atas produk-produk pertanian.
“Minyak mentah terbebani minggu lalu oleh ketidakpastian tarif AS, kekhawatiran pertumbuhan AS, potensi pencabutan sanksi AS terhadap Rusia, dan OPEC+ yang memilih untuk meningkatkan produksi,” kata analis IG Tony Sycamore.
“Meskipun demikian, dengan banyaknya berita buruk yang mungkin diperhitungkan, kami memperkirakan dukungan mingguan sekitar US$65 atau US$62 akan bertahan kuat sebelum pemulihan kembali ke US$72 per barel,” katanya mengacu pada harga WTI.
Harga minyak kembali mengalami penurunan pada Jumat setelah Trump mengatakan AS akan meningkatkan sanksi terhadap Rusia jika Rusia gagal mencapai gencatan senjata dengan Ukraina.
AS juga mempelajari cara untuk meringankan sanksi terhadap sektor energi Rusia jika Rusia setuju untuk mengakhiri perangnya dengan Ukraina.
(ldy/pta)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250310121043-85-1206982/harga-minyak-turun-imbas-pasar-khawatir-dampak-perang-dagang-jilid-3