KEK Kura-kura Diduga Pagari Laut Serangan, Warga Keluhkan ke DPR & DPD

Berita, Nasional2 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60



Denpasar, CNN Indonesia

Masyarakat di Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali mengaku dibatasi untuk masuk ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali.

Bukan hanya itu, mereka juga diduga dibatasi untuk melaut jika melewati kawasan KEK Kura-kura salah satunya lewat pagar‘ dari pelampung warna putih sebagai pembatas yang diduga dipasang pengelola.

Keluhan tersebut disampaikan perwakilan warga kepada Anggota DPR I Nyoman Adi Wiryatama dan I Nyoman Parta, seta anggota DPD Ni Luh Djelantik saat berkunjung ke Pulau Serangan, Kamis (30/1).



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons keluhan warga tersebut, Adi Wiryatama mengatakan pihaknya menampung aspirasi warga dan juga prihatin atas apa yang terjadi selama ini.

“Kita hari ini menampung aspirasi masyarakat, di mana masyarakat kita yang tinggal di sini ada keberatan, dengan di mana melewati, melintasi kawasan kalau mereka-mereka mau ke laut,” kata Adi.

“Kita juga prihatin, mereka-mereka lahir di sini, hidup besar di sini, dan akan mati pun di sini. Kalau kawasan (KEK Kura-kura ) terlalu curiga dengan mereka sangatlah tidak beralasan, karena mereka lahir di sini, dan bertanggung jawab pada daerahnya dan tidak mungkin akan merusak daerahnya, saya yakin itu,” imbuh anggota DPR dari Fraksi PDIP itu.

Dia mengatakan kedatangan pihaknya ke Kelurahan Serangan untuk mencarikan solusi agar warga terutama nelayan di kampung itu tak diperlakukan seperti yang dikeluhkan lagi.

“Kita datang ke sini untuk mencarikan solusi, agar mereka tidak diperlakukan seperti itu diisolasi, tidak bisa keluar melaut sebagai mana mestinya. Sebenarnya, masalahnya sangat simpel tapi kalau masalah yang simpel ini tidak kita kerjakan, menimbulkan masalah yang besar, kita malu,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa ke depannya perlu menjaga bersama dan siapapun yang datang ke ke Serangan untuk mencari makam dan hidup di sini harus bertanggung jawab.

“Kita bertanggung jawab keamanan dan kenyamanan kita bersama di sini. Dan saya langsung, kalau tidak selesai hari ini kita akan langsung ke Komisi IV, kebetulan saya yang membidangi di sana dan kalau (tidak ) selesai di sini mungkin kita akan sampai ke presiden. Saya yakin dan percaya pengusaha juga sadar, masyarakat lebih sadar lagi, kita jaga kedamaian ini bersama,” ujarnya.

Pihaknya juga merespons soal PT Bali Turtle Island Development selaku pengelola KEK Kura-Kura Bali diduga memagari laut kawasan Pulau Serangan, Denpasar, dengan pembatasan yang berbentuk pelampung berwarna putih, pihaknya menegaskan akan menghilangkan soal pagar pelampung tersebut.

“Itu juga termasuk salah satu yang kita amati, kita akan hilangkan itu,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama I Nyoman Parta juga mengatakan segalah hal yang menghalangi para nelayan untuk melaut harus dicabut.

“Segala hal yang menghalangi nelayan masuk ke laut harus dicabut dan prinsipnya sampai kapanpun laut menjadi ruang publik yang tidak tidak bisa ditawar-tawar,” ujar anggota DPR dari fraksi PDIP itu.

Terkait dugaan pagar laut berupa pelampung putih di kawasan Pulau Serangan yang membatasi warga dan nelayan setempat itu pun viral di media sosial.

[Gambas:Instagram]

Baca halaman selanjutnya.







Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *