Kenapa Eks Presiden Rodrigo Duterte Jadi Buronan Interpol & Filipina?

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Pemerintah Filipina disebut tengah menyiapkan sedikitnya 7.000 aparat kepolisian untuk menangkap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Dilaporkan The Manila Times, seorang sumber anonim mengatakan pemerintah Filipina saat ini sedang menyiapkan rencana penangkapan Duterte sebagai bentuk tindak lanjut red notice dari kepolisian internasional.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Red notice adalah permintaan kepada penegak hukum di seluruh dunia untuk mencari dan menangkap sementara seseorang yang akan diadili.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah menyelidiki Duterte dan sejumlah pejabat lain di pemerintahannya dahulu atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam operasi antinarkoba polisi Filipina.





Menurut data kepolisian, lebih dari 6.200 orang tewas dalam operasi antinarkoba selama Duterte menjabat selama 2016-2022. Namun, kelompok hak asasi manusia meyakini jumlah korban tewas yang sebetulnya mencapai lebih dari 20.000 jiwa.

Ribuan pengguna dan pedagang kecil disebut tewas terbunuh dalam keadaan misterius oleh penyerang tak dikenal.

Terkait hal ini, pemerintah Filipina awalnya menolak upaya ICC untuk menyelidiki dan mengadili Duterte. Namun belakangan, pemerintah melunakkan pendiriannya.

Pada 2024, pemerintah Filipina menegaskan tak akan menghalangi apabila ICC mengeluarkan surat perintah untuk menangkap Duterte.

Pada Mei 2022, Ferdinand Marcos Jr. terpilih sebagai presiden Filipina bersama dengan Sara Duterte, putri Rodrigo Duterte, sebagai wakilnya.

Namun, hubungan antara keluarga Marcos dan Duterte, dua keluarga paling berkuasa dalam politik Filipina itu, belakangan retak akibat perseteruan Marcos Jr dan Sara Duterte.

READ  Daftar Penyakit Ditanggung dan Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

“Kami mendengar bahwa surat perintah penangkapan telah dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte atas kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Sekretaris Kantor Komunikasi Kepresidenan Jay Ruiz dalam pernyataan singkat yang dirilis Minggu (9/3).

“Pemerintah siap menghadapi segala kemungkinan,” lanjut dia, seperti dikuti Bpenar News.

Terkait rencana persiapan penangkapan Duterte, sumber anonim itu mengatakan bahwa pasukan keamanan akan menjaga titik-titik masuk utama di seluruh negeri, termasuk pelabuhan dan bandara, untuk mempersiapkan kepulangan Duterte dari Hong Kong.

Duterte ada di Hong Kong untuk menghadiri acara yang diselenggarakan oleh para pekerja ekspatriat Filipina dan pendukungnya di Hong Kong pada 9 Maret.

Namun, upaya untuk menangkap Duterte akan dipusatkan di Metro Manila dan Davao, tanah kelahirannya.

“Kami mengambil semua tindakan pencegahan untuk pengamanan yang diperlukan demi memastikan keamanan publik dan menegakkan kewajiban hukum yang muncul dari pemberitahuan Interpol,” ujar seorang pejabat kepolisian yang enggan disebutkan namanya, mengonfirmasi rencana ini.

(blq/bac/rds)


[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250310140957-106-1207066/kenapa-eks-presiden-rodrigo-duterte-jadi-buronan-interpol-filipina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *