Komdigi Tak Lanjutkan Proyek Pusat Data Nasional Batam, Apa Alasannya?

Berita, Teknologi28 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Proyek pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) di Batam, Kepulauan Riau tak dilanjutkan. Proyek ini tidak dilanjutkan di tengah efisiensi anggaran yang sedang digaungkan Presiden Prabowo Subianto.

Sekjen Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Ismail menjelaskan pagu anggaran kementeriannya pada tahun 2025 yang semula Rp7,73 triliun disesuaikan mengikuti instruksi presiden dengan mengefisiensi anggaran 58,17 persen atau Rp4,49 triliun.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu proyek nasional, yakni PDN Batam dipilih untuk tidak dilanjutkan tahun ini seiring dengan penghentian kebijakan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN). Ismail menyebut efisiensi anggaran yang bersumber dari PHLN mencapai Rp773 miliar.

“Sehubungan dengan pembatalan proyek, data center di Batam akan ditiadakan,” kata Ismail dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/2), melansir Detik.

Namun begitu, Menkomdigi Meutya Hafid dalam rapat yang sama menjelaskan bahwa proyek ini tidak dilanjutkan karena efisiensi anggaran, melainkan tidak ada kelanjutan dari kontrak kerja sama yang telah terjalin dengan Korea Selatan.

“Jadi kalau Data Center Batam itu sebetulnya bukan karena efisiensi, tapi Data Center Batam ini program yang sudah lama kita ada kontrak kerja sama dengan Korea Selatan, kemudian tidak ada lanjutan dari itu,” kata Meutya, mengutip Antara.

Meutya mengatakan proyek tersebut sebenarnya program yang telah memiliki kontrak kerja sama dengan Korea Selatan. Namun, selama dua tahun berjalan tidak ada kemajuan dalam pelaksanaan proyek tersebut.

Ia menduga kondisi politik di Korsel yang sempat mengalami turbulensi menjadi salah satu faktor penyebab terhambatnya proyek ini. Akibatnya, selama dua tahun tidak ada pembangunan yang dilakukan.

READ  Didera Isu MLB. Rais Aam Miftachul Akhyar Tegaskan PBNU Solid

Menurut Meutya hal ini sangat merugikan karena menyebabkan hilangnya momentum untuk membangun pusat data besar yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.

Meutya mengatakan meski pihak Korsel sempat mengajukan permohonan perpanjangan kontrak, pihaknya memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama tersebut.

“Kami memutuskan sebagai Menkomdigi, meskipun waktu itu Korea Selatan meminta untuk diperpanjang, tapi karena dua tahun kita terlalu lama kehilangan momentum, akhirnya kontrak itu tidak dilanjutkan. Jadi bukan dicabut juga, hanya tidak dilanjutkan,” ucapnya.

Dengan demikian, anggaran yang telah dialokasikan untuk proyek Pusat Data Nasional Batam dikembalikan ke pemerintah.

Pembangunan Pusat Data Nasional merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat kedaulatan digital serta mendukung percepatan transformasi digital di berbagai sektor di dalam negeri.

Oleh karena itu, mulanya pemerintah berencana membangun tiga Pusat Data Nasional yang tersebar di Cikarang, Batam, dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pembangunan pusat data itu sebagai cara pemerintah menggabungkan data center kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang sebelumnya terpisah.

PDN Cikarang merupakan pusat data pertama pemerintah yang ditargetkan beroperasi Maret 2025, setelah tertunda sejak pertengahan tahun lalu. Sedangkan, PDN Batam dalam perkembangan terakhir pada September 2024, masih berupa lahan kosong yang proyeknya masih ditinjau ulang pembangunannya ketika itu.

(dmi/dmi)


[Gambas:Video CNN]


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250205105221-185-1194775/komdigi-tak-lanjutkan-proyek-pusat-data-nasional-batam-apa-alasannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *