Kronologi Bentrok Milisi Suriah vs Loyalis Assad Tewaskan 1.000 Orang

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Kelompok pendukung pemerintah Suriah saat ini bentrok dengan loyalis Bashar Al Assad yang merupakan pemimpin negara itu sebelumnya.

Assad digulingkan pada Desember lalu oleh milisi yang saat ini menguasai Suriah. Dia dan keluarganya kini dilaporkan berada di Rusia.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak bentrok pecah, sekitar 1.000 orang dilaporkan tewas.

Lembaga pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights mencatat korban jiwa mencakup 745 warga sipil, 125 anggota pasukan keamanan Suriah dan 148 anggota kelompok pendukung Bashar Al Assad.





Berikut kronologi kekerasan di Suriah hingga tewaskan ribuan orang.

Kelompok pendukung Assad meluncurkan serangan dadakan ke pasukan keamanan Suriah pada pekan lalu. Serangan ini membuat puluhan pasukan pemerintah tewas.

Kemudian pada Kamis, pasukan keamanan Suriah menggelar operasi untuk merespons serangan. Salah satu pejabat mengatakan operasi tersebut berubah jadi kacau gegara milisi lain campur.

Dia tak tahu niat milisi lain turun tangan apakah untuk membantu pasukan keamanan atau memecah konsentrasi dan mengobarkan kerusuhan.

Kepala Syrian Observatory for Human Rights Rami Abdulrahman mengatakan bentrok terjadi di Jableh, Baniyas, dan sekitarnya.

Dia juga menyebut kekerasan ini merupakan terburuk dalam konflik sipil Suriah selama 13 tahun terakhir.

Beberapa warga juga mengaku pembunuhan, perampokan, dan pembakaran rumah terjadi di Baniyas serta desa-desa lain.

Kelompok pemantau independen di Inggris, Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (SNHR), melaporkan korban tewas termasuk warga sipil yang terbunuh setelah pasukan pemerintah melakukan “eksekusi lapangan yang meluas” terhadap para pemuda dan orang dewasa.

READ  Olah TKP Purnawirawan TNI Tewas di Marunda: Tak Ada Tanda Kecelakaan

Sejumlah pejabat juga mengakui terdapat pelanggaran selama operasi pasukan keamanan Suriah.

Saat bentrok kian tak memanas, pihak berwenang Suriah menutup seluruh akses menuju pesisir negara itu guna memulihkan situasi.

Pasukan keamanan juga dikerahkan ke jalan-jalan di sejumlah wilayah.

Lalu pada Jumat, Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa mengatakan pasukan keamanan tak boleh merespons secara berlebihan.

“Karena yang membedakan kita dari musuh adalah komitmen kita terhadap nilai,” ujar dia.

Sharaa lalu menegaskan, “Ketika kita mengabaikan moral kita, kita dan musuh berakhir di sisi yang sama.”

Dua hari usai pernyataan itu, bentrok masih pecah.

Kemudian pada Minggu, Shara meminta pertanggungjawaban siapa saja yang terlibat dalam kematian warga sipil.

“Kami tidak akan menoleransi sisa-sisa pasukan Assad,” kata Al Sharaa pada Minggu (9/3).

“Mereka hanya punya satu pilihan: menyerahkan diri kepada hukum segera,” imbuh dia.

Al Sharaa juga menyerukan persatuan nasional, dan menggambarkan bentrokan itu sebagai “masalah yang sudah diterka.”

(isa/bac)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250310104838-120-1206940/kronologi-bentrok-milisi-suriah-vs-loyalis-assad-tewaskan-1000-orang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *