Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Dua studi baru menyebut Bumi saat ini telah memasuki fase iklim baru dengan pemanasan global yang telah menembus lebih dari 1,5 derajat Celcius dibandingkan dengan masa pra-industri.
Hampir dua ratus negara mendukung Perjanjian Paris 2015 tentang perubahan iklim. Perjanjian ini memuat komitmen global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga pemanasan planet tidak lebih dari 1,5 derajat Celcius di atas rata-rata pra-industri.
Pada 2024, suhu di Bumi telah melampaui batas tersebut. Hal ini belum cukup untuk menyatakan bahwa ambang batas Paris telah terlampaui, karena target suhu di bawah perjanjian tersebut diukur dalam beberapa dekade, dan bukan dalam periode pendek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dua makalah yang baru saja dirilis menggunakan ukuran yang berbeda. Keduanya meneliti data iklim historis untuk menentukan apakah tahun-tahun yang sangat panas di masa lalu merupakan pertanda bahwa ambang batas pemanasan jangka panjang di masa depan akan terlampaui.
Hasilnya, para peneliti mengonfirmasi kekhawatiran tersebut. Para peneliti mengatakan bahwa rekor suhu terpanas di 2024 mengindikasikan bahwa Bumi telah melewati batas 1,5 derajat Celcius, di mana para ilmuwan memperkirakan akan terjadi bencana besar pada sistem alam yang mendukung kehidupan di Bumi.
Dikutip dari Science Alert, studi-studi tersebut dilakukan secara independen oleh para peneliti di Eropa dan Kanada. Mereka membahas pertanyaan dasar yang sama, yakni apakah pemanasan global di atas 1,5 derajat Celcius dalam satu tahun merupakan tanda peringatan bahwa kita telah melewati ambang batas Perjanjian Paris.
Kedua studi tersebut menggunakan pengamatan dan simulasi model iklim untuk menjawab pertanyaan ini, dengan pendekatan yang sedikit berbeda.
Dalam studi yang dilakukan di Eropa, para peneliti melihat tren historis pemanasan. Mereka menemukan bahwa ketika suhu rata-rata Bumi mencapai ambang batas tertentu, periode 20 tahun berikutnya juga akan mencapai ambang batas tersebut.
Pola ini menunjukkan bahwa, jika Bumi mencapai kenaikan suhu sebesar 1,5 derajat Celcius pada tahun lalu, maka kita mungkin telah memasuki periode pemanasan selama 20 tahun saat suhu rata-rata juga akan mencapai 1,5 derajat Celcius.
Sementara itu, penelitian di Kanada menggunakan data bulanan. Bulan Juni tahun lalu merupakan bulan ke-12 berturut-turut dengan suhu di atas 1,5 derajat Celcius. Peneliti menemukan bahwa 12 bulan berturut-turut di atas ambang batas iklim mengindikasikan bahwa ambang batas tersebut akan terjadi dalam jangka panjang.
Kedua studi tersebut juga menunjukkan bahwa meskipun pengurangan emisi yang ketat dimulai dari sekarang, Bumi masih mungkin melewati ambang batas 1,5 derajat Celcius.
(mik/lom)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://cnnindonesia.com/teknologi/20250213064625-641-1197714/masuk-fase-baru-pemanasan-global-tembus-15-derajat-celcius