Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Amerika Serikat pernah membeli wilayah Alaska dari Rusia pada abad ke-19.
Kini Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menyatakan niat untuk membeli Greenland.
Rencana Trump membeli Greenland mengingatkan kembali peristiwa ketika AS membeli Alaska dari Rusia pada 1867.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alaska merupakan koloni Rusia sejak 1744. AS membelinya pada 1867 seharga US$7,2 juta atau sekitar Rp116 miliar.
Dilansir dari laman Office of The Historian Kementerian Luar Negeri AS, pembelian Alaska pada 1867 menandai berakhirnya upaya Rusia memperluas perdagangan dan permukimannya ke pantai Pasifik Amerika Utara.
Semua dimulai pada 1725, ketika Tsar Rusia, Peter the Great, mengirim Vitus Bering untuk menjelajahi pesisir Alaska. Rusia kala itu begitu tertarik dengan wilayah yang kaya akan sumber daya alam tersebut.
Rusia pun membangun kehadiran kolonial di Alaska.
Pada awal 1800-an, Amerika Serikat melakukan ekspansi ke arah barat. AS tak lama bertemu penjelajah dan pedagang Rusia, hingga akhirnya bersaing dengan mereka.
Rusia saat itu tak punya cukup uang untuk mendukung permukiman besar maupun membangun kehadiran militer di sepanjang pantai Pasifik Amerika Utara. Para pemukim permanen Rusia di Alaska juga jumlahnya tak pernah lebih dari empat ratus orang.
Pada 1856, Rusia kalah dalam Perang Crimea. Kekalahan itu semakin mengurangi minat Rusia di Alaska. Pemimpin Rusia pun mulai berpikir untuk menjual Alaska.
Pada 1859, Rusia menawarkan Alaska ke Amerika Serikat karena yakin AS akan mengimbangi rencana saingan terbesar Rusia di Pasifik, Inggris Raya.
Namun, Perang Saudara Amerika menunda penjualan tersebut. Setelah perang usai, Menteri Luar Negeri AS saat itu William Seward dengan cepat menerima tawaran Rusia melalui diplomat Kremlin di Washington Eduard de Stoeckl.
Seward dan Stoeckl akhirnya menyetujui perjanjian penjualan Alaska pada 30 Maret 1867 seharga US$7,2 juta.
Senat menyetujui perjanjian pembelian tersebut pada 9 April tahun yang sama. Presiden Andrew Johnson kemudian menandatangani perjanjian tersebut sebulan setelahnya alias pada 28 Mei.
Penyerahan resmi Alaska ke AS
Alaska secara resmi diserahkan kepada Amerika Serikat pada 18 Oktober 1867. Pembelian ini pun mengakhiri kehadiran Rusia di Amerika Utara dan menjadi langkah penting dalam kebangkitan AS sebagai kekuatan besar di kawasan Asia-Pasifik.
Selama tiga dekade pasca pembelian, AS tidak begitu memperhatikan Alaska. Wilayah itu diperintah di bawah kekuasaan militer, angkatan laut, Kementerian Keuangan, bahkan terkadang tak terlihat dipedulikan sama sekali.
AS kemudian membentuk pemerintahan sipil pada 1884 dalam upaya menerapkan undang-undang pertambangan.
Kritikus sempat menjuluki pembelian Alaska sebagai “Kebodohan Seward”, namun penilaian sang mantan Menlu itu terbukti benar ketika deposit emas besar ditemukan di Yukon pada 1896.
Alaska pun berubah menjadi pintu gerbang ke ladang emas Klondike.
Alaska mulanya dinamakan Departemen Alaska. Namun, berganti nama jadi Distrik Alaska pada 1884. Pada 1912, Alaska kembali berubah julukan jadi Teritorial Alaska.
Mulai 3 Januari 1959, Alaska akhirnya menjadi negara bagian Amerika Serikat.
(isa/bac)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250110074139-134-1185643/sejarah-amerika-serikat-beli-alaska-dari-rusia